jpnn.com, JAKARTA - Sebelum melakukan perjalanan jauh, mempersiapkan kondisi kendaraan harus dilakukan agar liburan bersama keluarga tanpa kendala.
Selain soal pelumas, cek juga kondisi cairan pendingin radiator atau sering juga disebut radiator coolant.
BACA JUGA: 4 Tanda Tutup Radiator Mobil Mulai Rusak, Nomor 3 Diperhatikan
Cairan tersebut penting guna menjaga suhu mesin selalu dalam kondisi stabil.
Perannya sebagai media yang mengalirkan suhu panas mesin mobil ke udara luar atau disebut juga dengan transfer heat.
BACA JUGA: Begini Cara Kenali Tanda Air Radiator Mobil Habis
Kemudian dalam mengisi radiator, sebagian ada yang pendapat bisa diisi dengan air biasa yang juga punya kemampuan mengalirkan suhu panas.
“Pada dasarnya air memang memiliki transfer heat terbaik dalam menghantarkan panas. Namun, jika pemilik kendaraan hanya menggunakan air keran atau mineral, tentu akan berpotensi terjadi korosi (karat) pada sistem pendinginan mesin," jelas Manager Promosi PT. Autochem Industry Dhany Ekasaputra, dalam keterangan resmi, Kamis.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan Air Radiator, Ini Fungsinya
"Oleh karena itu, perlu menggunakan radiator coolant yang memiliki aditif anti karat dan kandungan glycol di dalamnya."
Dhany menambahkan kandungan glycol pun perlu diracik dengan tepat lantaran Indonesia merupakan negara tropis.
Karakter dari glycol adalah menyimpan panas sehingga perannya sangat dibutuhkan untuk negara-negara empat musim agar tidak membeku.
Namun, glycol juga dapat meningkatkan titik didih, meski tidak seberapa. Sebagai contoh, jika ada konsentrat glycolsebanyak 50 persen saja hanya akan sanggup meningkatkan titik didih hingga 105,9 derajat Celcius pada tekanan 1 ATM.
Satu hal yang sulit ditemui di pasaran jika produk radiator coolant menyodorkan klaim memiliki titik didih hingga di atas 120 derajat Celcius.
Dipastikan itu diakibatkan dari penggunaan tutup radiator yang mampu menahan hingga 1.7 Bar (ATM).
Dengan demikian diperlukan suatu komposisi yang tepat agar peran glycol tadi menjadi tepat guna untuk iklim tropis.
MASTER Radiator Coolant telah dirancang untuk iklim tropis karena memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air murni, tetapi transfer heat tetap optimal.
Selain itu, produk radiator coolant tersebut juga sudah diberi aditif untuk mereduksi potensi munculnya karat pada radiator.
Karat akan berpeluang mengurangi kemampuan radiator dalam melepas panas berlebihan saat mesin bekerja.
Autochem menyadari sepenuhnya persoalan ini.
"Dari sejak tahap awal berupa bahan baku kami selalu memilih materi dasar yang terbaik, termasuk MASTER Radiator Coolant yang memakai air khusus.
Kandungannya bisa menjaga PH (Potential Hydrogen) dalam kondisi basa (asam) agar efektif," tutup Dhany. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Kenapa Air Radiator Memiliki Warna
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha