jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kabar menyejukkan di tengah peningkatan kasus Covid-19.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terjadi kenaikan kasus baru Covid-19 hingga mencapai 27.197 kasus pada Kamis.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Bakal Hadiri Peringatan HPN 2022 di Kendari
1. Lonjakan Covid-19 Sudah Diantisipasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sudah diperkirakan dan diantisipasi.
“Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh Pemerintah dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu,” kata Presiden Jokowi menanggapi perkembangan terkini COVID-19 yang disiarkan dari Medan, Sumatera Utara, Kamis malam.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Terima Aduan WNA soal Permainan Karantina, Uni Irma: Bikin Malu
Presiden menegaskan Indonesia sudah lebih siap dari segi pelayanan rumah sakit, obat-obatan, oksigen, fasilitas isolasi, dan tenaga kesehatan.
Menurutnya, kondisi di rumah sakit juga masih terkendali. Oleh karena itu, Jokowi meminta seluruh masyarakat agar tetap tenang.
BACA JUGA: Menhub: 3 Pelabuhan di Danau Toba Siap Diresmikan Presiden
Varian Omicron ini memang tingkat penularannya tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta.
"Hal ini bisa dilihat dari kasus Covid-19 di beberapa negara, di mana tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah. Hal ini juga termasuk di negara kita Indonesia, meski kasus melonjak tinggi namun tingkat keterisian di rumah sakit masih terkendali,” kata Presiden.
2. Bisa sembuh tanpa ke rumah sakit
Eks Wali Kota Solo itu menjelaskan individu yang terpapar Covid-19 varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit.
Menurut Jokowi, penularan Omicron bisa disembuhkan dengan isolasi mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin, serta melakukan tes kembali setelah lima hari.
"Saya ingatkan agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi berbagai varian Covid-19," ujarnya.
Presiden mengingatkan masyarakat untuk tetap berdisiplin menjaga protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas yang tidak perlu.
“Bagi yang belum divaksin agar segera divaksin. Bagi yang sudah divaksin lengkap, dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat agar segera vaksin booster,” kata Presiden Jokowi.
Hingga Kamis, menurut data Satgas Penanganan Covid-19, kasus baru mengalami penambahan 27.197 orang, dengan DKI Jakarta mencatatkan pasien baru terbanyak yaitu 10.117 pasien.
Data Satgas Penanganan Covid-19 memperlihatkan dari kasus baru itu sebanyak 26.467 orang merupakan transmisi lokal, dan 730 pelaku perjalanan luar negeri.
3. Evaluasi PPKM
Presiden Joko Widodo memerintahkan evaluasi level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh Indonesia mengingat meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19.
"Saya juga telah memerintahkan Menkomarinves selaku Koordinator PPKM Jawa Bali dan Menko Perekonomian selaku Koordinator PPKM Luar Jawa Bali untuk segera mengevaluasi level PPKM," kata Presiden Jokowi di Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri untuk wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa Bali pada 1-14 Februari 2022, level PPKM di Indonesia berada di level 1-3.
"Saya minta kepada gubernur, bupati dan jajaran pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan masyarakat dan vaksinasi terus dijalankan dan dipercepat," ungkap Presiden. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robia