Jangan Percaya 6 Stigma Negatif Terhadap Asuransi, Ini Faktanya

Minggu, 02 Januari 2022 – 23:19 WIB
Ilustrasi asuransi kesehatan. Foto: dok Cermati

jpnn.com, JAKARTA - Asuransi pada dasarnya merupakan kebutuhan yang wajib disiapkan oleh setiap orang.

Terutama kebutuhan terhadap asuransi kesehatan yang sangat penting dimiliki

BACA JUGA: Asuransi Angkutan Air Diprediksi Bakal Mengalami Peningkatan pada 2022

Hanya saja, semua hal harus didasarkan pada ketentuan polis, sehingga nasabah yang tak teliti membacanya akan merasa kecewa saat tak mampu mengajukan klaim perlindungan.

Inilah yang membuat asuransi dijauhi oleh sebagian orang yang menganggap asuransi tak menguntungkan dan malah merugikan nasabahnya.

BACA JUGA: Mau Beli Unit Link Asuransi? Baca Ini Biar Enggak Salah

Selain itu, ada beragam stigma negatif lainnya yang membuat masyarakat kehilangan kesempatan mendapatkan manfaat dan perlindungan dari asuransi.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah enam stigma negatif produk asuransi yang perlu dibuang jauh-jauh oleh masyarakat agar tak salah kaprah:

BACA JUGA: Ternyata Ini Pentingnya Memiliki Asuransi Smartphone

1. Dianggap Buang-Buang Uang

Manfaat utama dari asuransi adalah mengalihkan risiko atau masalah yang mungkin terjadi di masa depan ke pihak penyedia layanan.

Nasabah asuransi diwajibkan untuk membayar premi secara rutin dengan nominal yang telah ditentukan sesuai kondisi keuangannya Agar bisa mendapatkan manfaatnya.

Memberikan perlindungan terhadap masalah yang belum tentu terjadi dengan mewajibkan nasabah membayar premi secara rutin inilah yang menimbulkan stigma asuransi hanya membuang-buang uang saja.

Padahal, kalau dipikir-pikir, dengan membayar premi bulanan asuransi sebesar 200 ribu atau 300 ribu, nasabah asuransi mampu mendapatkan uang pertanggungan hingga puluhan, bahkan ratusan juga.

Hal ini tentu lebih menguntungkan berkali-kali lipat karena dalam 5 tahun total premi yang dibayar hanya berkisar 12 sampai 24 juta.

2. Proses Klaim Ribet

Dalam hal menerima pembayaran premi, perusahaan asuransi biasanya akan mempermudah nasabahnya.

Namun, saat mengajukan klaim perlindungan, tak jarang nasabah justru  merasa dipersulit.

Memang, pengajuan klaim asuransi perlu dilakukan dengan menyiapkan sejumlah berkas dan dokumen pendukung.

Lalu, pihak penyedia asuransi akan memverifikasi lebih dulu sebelum memberikan persetujuan perlindungan.

Sebenarnya, proses klaim asuransi akan langsung berhasil saat dokumen yang diperlukan terlengkapi dan seluruh syarat terpenuhi.

Sebaliknya, jika ada berkas yang kurang, atau tak memenuhi syarat klaim sesuai polis, sudah pasti pihak asuransi tak akan memberikan persetujuan.

3. Risiko Terjebak Asuransi Bodong

Stigma ini muncul akibat masyarakat yang tak waspada dalam memilih produk asuransi.

Jangan lupa selalu cek status terdaftar dan izin usaha perusahaan asuransi di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan agar terhindar dari risiko terjebak asuransi bodong.

Di sisi lain, saat membeli asuransi via agen, tanyakan dulu terkait sertifikat khusus dari pihak asosiasi asuransi.

Selain itu pastikan polis asuransi yang bakal dibeli sesuai dengan janji pihak agen agar tak merasa tertipu.

4. Belum Merasa Butuh Perlindungannya

Idealnya, perlindungan asuransi sebaiknya disiapkan jauh-jauh hari sebelum risiko muncul.

Dengan begitu, premi asuransi yang dibebankan kepada nasabah menjadi lebih terjangkau dan lebih menguntungkan.

Terlebih risiko buruk dan masalah yang dilindungi oleh asuransi bisa saja muncul secara tiba-tiba tanpa pertanda.

Jadi, ibaratnya sedia payung sebelum hujan, hindari baru menyadari pentingnya memiliki asuransi saat terlanjur terkena risiko.

5. Biaya Premi Bervariasi

Asuransi ditawarkan dengan premi berbeda tergantung dari cakupan manfaat perlindungan yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, nasabah asuransi perlu mencari tahu kebutuhan serta jenis perlindungan seperti apa yang dibutuhkannya bersama keluarga.

Tidak harus yang paling mahal, asuransi dengan premi terjangkau bukan tidak mungkin mampu berikan segala perlindungan yang dibutuhkan asal tepat memilih layanan.

Agar bisa mendapatkan proteksi paling optimal, jangan ragu untuk bernegosiasi dengan perusahaan asuransi seputar nominal premi dan cakupan perlindungan yang diberikan.

6. Bingung Pilih Layanan yang Tepat

Selain besaran premi yang berbeda, jenis produk asuransi yang ditawarkan juga terkadang membuat bingung.

Ada asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi properti, sampai asuransi pendidikan.

Jika harus memilih semuanya, beban keuangan tentu akan menjadi terlalu berat.

Oleh karena itu, hanya ajukan beberapa produk asuransi yang dirasa paling krusial dibutuhkan.

Di antaranya asuransi kesehatan, atau asuransi mobil saat baru memiliki kendaraan.

Pertimbangkan pula kepemilikan asuransi jiwa jika Anda adalah tulang punggung keluarga sehingga anggota keluarga bisa mendapatkan santunan untuk melanjutkan hidupnya ketika pemegang polis meninggal dunia.

Jangan percaya stigma negatif dan buktikan sendiri manfaat memiliki asuransi

Stigma negatif terhadap produk asuransi umumnya hanyalah dugaan yang tak terbukti kebenarannya.

Jika digunakan dengan tepat, asuransi mampu menjadi penyelamat keuangan ketika masalah yang runyam muncul.

Tentunya, cek ketentuan polis asuransi agar mampu memberikan perlindungan sesuai kebutuhan dan keinginan Anda sehingga manfaatnya bisa didapatkan secara optimal. (flo/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler