Jangan Percaya Isu Bocoran Kunci Jawaban UN

Rabu, 02 April 2014 – 08:44 WIB

jpnn.com - MALANG - Isu beredarnya kunci jawaban semakin santer jelang  Ujian Nasional (UN) SMA (14/4) mendatang. Karena itulah kepala sekolah berupaya untuk membentengi siswanya agar tidak terjebak dengan isu tersebut. Tak hanya siswa, orang tua pun diikat dengan pakta integritas untuk ikut menyukseskan UN 2014.

“Sabtu lalu saya mengundang orang tua ke sekolah untuk menandatangani Pakta Integritas, karena tanggung jawab menyukseskan UN juga ada di tangan orang tua,” ungkap Kepala SMAN 4, Tri Suharno kepada Malang Post (JPNN Group).

BACA JUGA: Hari ini SBY Luncurkan Beasiswa Presiden RI

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA ini mengakui isu-isu bocoran kunci jawaban memang banyak mampir di telinga para kepala sekolah. Namun isunya seperti angina yang sangat sulit mengungkapnya. Karena itulah yang bisa dilakukan sekolah hanyalah upaya membentengi siswa agar tidak terjebak dengan iming-iming yang belum tentu benar itu.

Belum lagi sanksi pelanggaran yang bisa diterima siswa jika terbukti melakukan kecurangan saat UN.  “Kalau sampai anak-anak terpengaruh, pikiran mereka akan negative saja. Jadinya malas-malasan belajar dan ini berbahaya,” ujar Tri.

BACA JUGA: Perbanyak Beasiswa Bagi Anak Transmigran

Disinggung tentang sejauh mana kesiapan siswa SMA di Kota Malang berdasarkan hasil try out UN, Tri mengakui sejauh ini memang belum maksimal. Dari enam mata pelajaran UN, baru Bahasa Indonesia saja yang nilainya mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Namun menurutnya hal tersebut tidak bisa menjadi patokan karena biasanya pada pelaksanaan UN nilai siswa bisa naik hingga tiga digit. Selain itu menurut Tri perhitungan kelulusan siswa tahun ini sangat bergantung pada proses pembelajaran selama di sekolah. Karena nilai rapor siswa mendapatkan porsi 60 persen dalam perhitungan nilai Ujian Sekolah (US).

“Kalau hanya untuk sekadar lulus bukan hal berat bagi siswa sekarang, jadi sebenarnya tidak perlu terlalu risau,” tegasnya.

BACA JUGA: 770 Ribu Siswa Daftar SNM PTN

Terpisah Kepala SMAN 8, Ninik Kristiani menjelaskan dirinya pun tidak tinggal diam dengan isu-isu bocoran jawaban UN yang mulai beredar. Isu itu bahkan sudah disampaikan kepada siswanya dan juga guru.

“Saya masuk ke kelas-kelas setiap hari dan menyampaikan bagaimana trik yang biasa dilakukan oknum-oknum jaringan kunci jawaban, harapannya anak-anak akan berpikir ulang untuk membelinya atau memanfaatkannya,” kata dia.

Ia berharap dengan penjelasan yang rinci dan saling terbuka dengan siswanya maka mereka tidak akan terpengaruh dengan jaringan tersebut.

Hal senada ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Zubaidah MM. Menurutnya siswa harus tetap berfikir positif dan tidak terpengaruh dengan isu kunci jawaban. “Saya juga berharap media massa tidak memperkeruh pemberitaan, supaya tetap kondusif dan Malang tetap menjadi kota yang berpredikat putih dalam pelaksanaan UN,” tandasnya. (oci/nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawas Dibolehkan Masuk ke Ruangan Ujian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler