jpnn.com, MUSI RAWAS - Kasus pembegalan yang menewaskan Febri Diyanto, 14, warga Dusun 5, Desa V Surodadi, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, hingga saat ini masih diselidiki kepolisian.
Terbaru Satreskrim Polres Musi Rawas sudah mengantongi identitas pelaku atau tersangka. Bahkan telah menerbitkan status sebagai daftar pencarian orang (DPO) terhadap tersangka.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Ini Ditangkap di Jambi, Langsung Diterbangkan ke Sumut
Polisi juga telah menyebarkan selebaran DPO, terhadap diduga pelaku perampokan tersebut.
Tersangka buron tersebut adalah Sumaryanto alias Yanto alias Bendol (31), warga Dusun III, Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel.
BACA JUGA: Medan Diterjang Banjir, BPBD Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan Dini
Dalam selebaran juga diberikan keterangan, tinggi banda tersangka lebih kurang 160 cm, rambut lurus, mata hitam, warna kulit sawo matang.
Kapolres Musi Rawas AKBP Achmad Gusti Hartono SIK membenarkan telah menetapkan Sumaryanto sebagai tersangka curas yang menyebabkan Febri meninggal dunia.
BACA JUGA: 4 Penimbun BBM Bersubsidi di Probolinggo Ditangkap, Barang Buktinya Bikin Melongo
Kapolres juga membernarkan telah menerbitkan status DPO terhadap tersangka Sumaryanto alias Bendol dan menyebarkan selebaran status DPO terhadap terduga pelaku.
"Iya kami terbitkan DPO untuk memperluas akses informasi keberadaan tersangka," jelas Kapolres Musi Rawas, AKBP Achmad Gusti Hartono SIK, Sabtu 19 November 2022.
Sebelumnya diketahui, bocah 14 tahun, Febri Diyanto (14) siswa VIII SMPN L Sidoharjo, yang dilaporkan hilang usai mengatar orang tidak dikenal (OTD) untuk membeli minuman, pada Senin 14 November 2022 ditemukan tidak bernyawa.
Jasa korban ditemukan tertelungkup di irigasi sawah. Tepatnya di area persawahan Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, Sumsel, Rabu 16 November 2022 sekitar pukul 08.30 WIB.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Triyono (49), pemilik sawah, warga Desa Y Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. Saat itu Triyono tersebut pergi ke sawah miliknya.
Kemudian penemuan tersebut dilaporkan ke Polsek Tugumulyo dan Polres Musi Rawas. Setelah itu jasad korban, lansung dibawa ke Puskesmas Sidoharjo, Kecamatan Tugumulyo untuk dilakukan visum luar.
Usai visum luar, jasad korban dibawa ke rumah duka di Dusun V, Desa Surodadi, Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Kemudian lansung dimandikan untuk dimakamkan di TPU Desa Surodadi.
Dari hasil visum luar, terdapat luka lebam di kening bagian kiri diduga akibat dihantam benda tumpul. Kemudian ditemukan lubang luka sebesar paku sedalam 1,5 cm di atas telinga sebelah kiri.
Tak hanya itu, pada tubuh korban juga terdapat luka lobang di pergelangan tangan sebelah kiri sedalam 2 cm, luka lebam di bagian dada sebelah kanan, luka lebam di perut sebelah kanan dan juga ada luka lebam di tangan sebelah kanan.
Dari cerita ayah Febri, Timono bahwa korban tak kunjung pulang usai mengatar orang yang tidak dikenal (OTD), pada Senin sekitar pukul 14.00 WIB.
Ayah Febri, Timono menceritakan kronogis awal, pada Senin 14 November 2022 pukul 13.00 WIB, anaknya baru pulang sekolah. Saat sedang makan makan di rumah, sekitar pukul 13.30 WIB, Febri dihubungi oleh temannya dan diajak main bersama.
Lanjutnya, usai dihubungi temannya, Febri keluar bersama adiknya bernama Ferdi Arfian, menggunakan sepeda motor Honda beat warga hitam Lis kuning, nomor polisi B 4228 BJK.
"Anak aku keluar pakai baju batik merah coklat dan celana sekolah pramuka. Dia keluar main bersama adiknya pakai motor beat," jelasnya.
Setelah itu, anaknya tersebut berkumpul dengan teman-temannya di jalan setapak di Desa Y Ngadirejo Kecamatan Tugumulyo. Namun, tak lama datang OTD yang bertanya air minum.
"Dijawab mereka tidak ada, kemudian OTD itu minta dihantarkan untuk membeli minum ke arah Desa Dwijaya, Kecamatan Tugumulyo," ungkapnya.
Masih cerita Timono, karena kasian, anaknya menghantarkan OTD tersebut. "Kata temannya, saat itu ada salah seorang temannya yang mencoba mengikutinya, tetapi kehilangan jejaknya," ungkapnya.
Sedangkan adik Febri, Ferdi pulang dihantarkan temannya. Namun, Ferdi tidak langsung bercerita dengan orang tuanya karena takut.
"Kemudian datang temannya, sekitar pukul 15.30 WIB, baru menceritakannya. Setelah itu, kami berusaha mencarinya ke lokasi awal," imbuhnya.
Timoni mengatakan pencarian terhadap Febri dilakukan hingga jelang pagi pagi hari. Namun, belum menemukan titik terang atau jejak Febri.(*/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean