jpnn.com - YANGON - Menang tipis atau menang besar menjadi target yang harus dicapai Indonesia jika ingin lolos ke semifinal SEA Games 2013 ini. Sebab, hanya dengan kemenangan atas Myanmar dalam laga terakhir pada babak penyisihan Grup B, di Thuwanna Youth Training Centre (YTC) Stadium, Yangon, malam nanti.
Dalam technical handbook SEA Games 2013, dijelaskan bahwa untuk menentukan posisi tim di urutan klasemen ditentukan lewat lima aspek. Pertama, melalui jumlah poin, dan kedua melalui head to head secara langsung antara kedua tim. Dalam hal ini, head to head antara timnas U-23 dan Myanmar.
Nah, dengan bermodalkan syarat tersebut, harusnya semangat Indoensia kembali bangkit dan mampu mengejar posisi kedua. Sekalipun, jika menang kurang dari empat gol agresivitas timnas masih kalah dari Myanmar. Saat ini, timnas mencatat agresivitas gol minus 2, sementara tuan rumah surplus lima gol.
Padahal, setelah pertandingan lawan Timor Leste lalu, pelatih Rahmat Darmawan dan jajaran manajemen timnas langsung lemas. Mereka menegaskan akan mengejar marjin empat gol untuk mengamankan tiket menuju babak semifinal. Hal ini menggambarkan dari pihak timnas sendiri belum memahami technical handbook itu sendiri.
Setelah sesi official training di Padonmar Stadium, Yangon, sore kemarin (15/12), RD - sapaan akrab Rahmat Darmawan - tidak mempedulikan bagaimana aturan tim yang akan lolos ke babak semifinal tersebut. "Saya akan fokus ke tim saya sendiri, untuk urusan itu baru kami pikirkan setelah kami tahu hasil pertandingan besok (hari ini, Red)," ujarnya.
Sikap RD tersebut cukup realistis. Karena, sekalipun di atas kertas peluang timnya meloloskan diri dari lubang jarum terbuka, menang bukan perkara mudah. Mencetak satu gol bukanlah tugas yang mudah bagi Garuda Muda. Berkaca dari tiga pertandingan pertamanya, untuk menjebol gawang lawan saja mereka butuh usaha susah payah.
Makanya, RD pun meminta anak asuhnya supaya tidak terlalu sering membuang-buang peluang mencetak gol seperti pada pertandingan sebelumnya lagi. Ketika lawan Timor Leste, harusnya bisa terjadi lebih dari tiga gol jika Indoensia bisa bermain lebih tenang lagi. "Dan untuk kali ini, jangan sia-siakan peluang lagi," tegas RD.
Terkait dengan permainan tim lawan, pelatih yang menukangi Persebaya Surabaya di ISL 2014 itu menganggap skema permainan Myanmar sedikit mirip dengan Thailand. Menunggu lawan menyerang, kemudian melakukan counter attack dengan cepat.
BACA JUGA: Mimpi Perunggu pun Pupus
"Di atas kertas kami sudah bisa dapatkan solusinya, tinggal bagaimana pemain menerjemahkannya di lapangan," imbuhnya.
Di sisi lain, Myanmar juga belum bisa beristirahat dengan tenang sekalipun sudah mengoleksi tujuh poin. Dukungan dari puluhan ribu penonton di YTC Stadium bisa menjadi blunder apabila Kyaw Zayar Win dkk meremehkan kekuatan Indonesia. Pelatih Myanmar, Park Sung-hwa pun sadar benar akan potensi itu.
Pelatih berkebangsaan Korsel itu menegaskan bahwa pihaknya tetap akan bermain maksimal di laga lawan Indonesia. Performa kurang meyakinkan Indonesia tidak dianggapnya sebagai hal yang bisa dimanfaatkan untuk memenangi laga.
BACA JUGA: Satu Medali Emas Indonesia Diitahan
"Siapa tahu pertandingan besok (hari ini, Red) adalah kebangkitan Indonesia. Jadi, itu yang harus kami waspadai," ungkapnya.
Sama seperti yang dilakukan Indoensia, Myanmar pun sudah mengumpulkan semua rekaman pertandingan Indonesia. Sung-hwa pun menegaskan bahwa dirinya tetap akan mengejar tiga poin di laga terakhir timnya di Grup B ini.
"Kami tahu kami belum aman. Selain itu, kami juga tidak mau mengulangi hasil seri seperti lawan Thailand kembali," pungkasnya. (ren/dra)
BACA JUGA: Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayern Buru Kesempurnaan di Maroko
Redaktur : Tim Redaksi