Jangan Pilih Pemimpin Karena Ganteng

Minggu, 28 Juni 2009 – 15:23 WIB

JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Hasyim Djojohadikusomo mengingatkan para pemilih perempuan agar hati-hati dalam menentukan pilihannya pada pilpres 8 Juli mendatangAdik kandung Prabowo Subianto itu mewanti-wanti agar dalam menentukan pilihan tidak hanya melihat dari penampilan fisik para kandidat capres-cawapresnya saja

BACA JUGA: Jejak JK dari Orang-orang Dekatnya

Track record tindakan dan perilaku calon pemimpin jauh lebih penting dari sekadar penampilan fisik.

"Ibu-ibu jangan hanya melihat penampilannnya saja ya
Jangan hanya karena ganteng, sopan santun, sosoknya tinggi

BACA JUGA: Rekam Jejak JK dari Orang Sekelilingnya

Jangan hanya dilihat penampilannya saja, tapi yang jauh lebih penting adalah tindakannya
Apakah tindakannya selama ini menguntungkan masyarakat atau tidak

BACA JUGA: PJI-PBHI Kecam Tim SBY-Boediono

Tentunya ibu-ibu tahu siapa yang saya maksud," ujar Hasyim Djojohadikusumo saat berpidato di hadapan para pengurus dan kader Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang sedang menggelar Rapar kerja Nasional (Rakenas) di Jakarta, Minggu (28/6).

Dijelaskan Hasyim, para ibu-ibu harus memilih kandidat yang peduli dengan nasib para perempuanSelama ini, katanya, beban ekonomi mayoritas kaum perempuan cukup berat, lantaran harga kebutuhan pokok mahal, biaya pendidikan juga mahal"Biasanya yang pusing memutar uang untuk belanja dan biaya sekolah anak-anak adalah kaum ibu," ujar Hasyim.

Dia menjabarkan, kalau pasangan Mega-Prabowo memenangkan pilpres, maka akan banyak perubahanAlokasi anggaran pendidikan dari APBN akan ditingkatkan, dan ekonomi kerakyatan akan terus dibangunDisebutkan, meski Prabowo sebagai pengusung tema ekonomi kerakyatan hanya sebagai cawapres, kata Hasyim, nantinya program ekonomi kerakyatan tetap menjadi prioritas pemerintahan Mega-Praboro, bila memenangkan pilpresPasalnya, Mega sudah memberikan mandat kepada Prabowo untuk mengurusi ekonomi kerakyatan.

"Sudah ada perjanjian tertulis, untuk 10 jabatan menteri yang penting, menjadi hak Prabowo untuk menunjuk (orang yang akan menjadi menteri di pos tersebut, red)," ungkapnyaHanya saja, dia tidak menyebutkan kementrian apa saja yang dia maksudkan itu

PIRA merupakan organisasi massa underbow Partai Gerindra, yang didirikan untuk tujuan memenangkan Gerindra pada pileg 2009 dan Prabowo Subianto sebagai presidenHanya saja, karena perkembangan politik akhirnya Prabowo hanya sebagai cawapres dan berpasangan dengan capres Megawati Soekarnoputri, kini tujuan PIRA berubahDi acara Rakernas itu, PIRA membacakan deklarasi dukungan kepada pasangan Mega-Prabowo"Segenap anggota PIRA dengan ini menyatakan mendukung dan memperjuangkan capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto sebagai presiden-wakil presiden 2009-2014," demikian bunyi deklarasi yang dipimpin Ketua PIRA, Dr.Sumarjati Arjoso,SKM.

Dalam kesempatan tersebut, Hasyim minta para anggota PIRA untuk menggunakan jaringannya dalam upaya memenangkan pasangan Mega-PrabowoDia minta, agar setiap anggota PIRA mengajak orang-orang terdekatnya yakni suami, anak-anak, orang tuanya, dan kerabat"Bagi ibu-ibu yang ikut arisan, ajak anggota arisan itu untuk mendukung Mega-Prabowo," pesannyaDia juga minta agar anggota PIRA memanfaatkan teknologi untuk memperluas jaringanSarana facebook, kata Hasyim, juga sangat efektif untuk membangun jaringan.

Sementara, Sekjen Gerinda Ahmad Muzani menyebutkan, sekitar 30 persen hingga 35 persen pemilih Gerindra pada pileg 9 April 2009 lalu adalah dari kalangan perempuanKarenanya, membangun dan mengembangkan basis dukungan dari kaum hawa ini dianggap penting untuk mendulang suara Mega-PrabowoSelain memperkuat basis dukungan dari kalangan perempuan, lanjut Muzani, dalam waktu yang tersisa ini, pihaknya terus menggalang relawan-relawan"Relawan-relawan dari PDI Perjuangan dan Gerindra terus bekerja keras di lapangan untuk membangun dukungan, terutama dari kalangan perempuan dan pemilih pemula," ucapnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Jember, Prabowo Diarak Massa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler