PJI-PBHI Kecam Tim SBY-Boediono

Soal Kekerasan Terhadap Jurnalis

Jumat, 26 Juni 2009 – 22:29 WIB

JAKARTA -- Tindak kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadiKali ini pelakunya adalah tim sukses SBY-Boediono terhadap jurnalis Harian Sinar Harapan

BACA JUGA: Di Jember, Prabowo Diarak Massa

Ironisnya, tindakan tersebut dilakukan tim SBY-Boediono terhadap Odeodata Hermina Julia Vanduck saat meliput kampanye cawapres Boediono di Trade Centre Papua, Jayapura, Jumat 26 Juni
"Tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan

BACA JUGA: Parpol Islam Hanya Kejar Kursi Menteri

Stop kekerasan terhadap jurnalis," kecam Ketua Umum Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Ismed Hasan Putro, Jumat (26/6).

Menurut Ismed, semua pihak harus menyadari bahwa tugas jurnalistik tidak boleh dihalang-halangi dengan alasan apa pun
Apalagi pencegahan itu dilakukan dengan disertai tindak kekerasan

BACA JUGA: JK Juru Damai Sejak Mahasiswa

"Kekerasan dengan menendang sampai pingsan, sangat keterlaluanApalagi, jurnalis yang menjadi korban penganiayaan adalah seorang perempuanIni merupakan tindakan yang keji," katanyaOleh karena itu, kata dia, sepatutnya aparat hukum mengambil tindakan tegasDan, menghukum sesuai perundang-undangan yang berlaku, terhadap pelaku kekerasan, RudolfTanpa harus terhalangi, hanya karena yang melakukan adalah anggota Tim Sukses SBY-Boediono.

Posisi Tim Sukses, kata Ismed, tidak boleh menjadi alasan untuk tidak menindak pelakuKepolisian sebagai penegak hukum harus profesional dan bertindak berdasarkan ketentuan hukum yang berlakuJika pun telah ada permintaan maaf, tidak berarti proses hukum terhdap perilaku kekerasan itu, dihentikanKejadian tersebut sangat disayangkanApalagi, baru sehari setelah SBY memberi pernyataan soal kecaman atas tindakan kriminalisasi pers yang dilakukan Mantan Kapolda Sulsel Irjen Pol Sisno Adiwinoto terhadap Wartawan Makassar, Jufriadi.

Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) juga sangat menyayangkan tindakan kekerasan tersebut"Itu sudah perilaku menyimpang dan sangat tidak menghargai profesi jurnalis," kata Ketua Umum PBHI, Syamsuddin RadjabMenurut dia, potensi kekerasan terhadap aparat bukan hanya bisa dilakukan aparatTapi juga oleh kekuatan kelompok kepentingan, termasuk kepentingan politikHal itu, kata Syamsuddin Radjab, juga bisa mendidik masyarakat untuk fanatis individual yang berlebihanSeolah-olah figur capres itu hanya miliknya.

"PBHI mengecam tindakan tersebutSebab, itu juga kontraproduktif dengan visi SBY sebagai presiden maupun cawapresBahkan, baru sehari berlalu setelah SBY mengeluarkan pernyataan soal kriminalisasi persKejadian itu bisa menjadi bukti bahwa pernyataan SBY itu hanya pemanis bibir belaka," ujarnyaTim SBY-Boediono, Anas Urbaningrum yang dikonfirmasi terkait kejadian tersebut tidak berhasilTelepon maupun pesan singkat yang dikirim JPNN tidak dijawab dan tidak dibalasDemikian halnya Rizal MallarangengTeleponnya tidak diangkat dan pesan singkat meminta konfirmasi tak dibalas(ysd/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh Iran Berpotensi Terjadi di Tanah Air


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler