JAKARTA - Kaolisi Amankan Pemilu 2014 mendesak Tim Seleksi (Timsel) Penyelenggara Pemilu untu tidak meloloskan calon anggota KPU dan Bawaslu yang bermasalah. Timsel harus mengedepankan integritas, kompetensi dan independesi untuk menentukan nama calon yang akan direkomendasikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR.
"Timsel harus memastikan untuk tidak meloloskan para calon bermasalah. Baik itu petualang jabatan, penerima gratifikasi, parsial dan partisan terhadap parpol tertentu dan berkinerja buruk sebagai penyelenggara karena tidak profesional," kata Arif Nur Alam dari Koalisi Amankan Pemilu 2014 di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).
Koalisi ini terdiri dari beberapa kelompok masyarakat sipil. Di antaranya, Demos, Fitra, Formappi, IBC, ICW dan Perludem, JPPR, PSHK, Puskopal UI, dan Soegeng Sarjadi Syndicate (S3).
Arif yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) mengatakan, selain mengedepankan integritas, tim seleksi juga harus membebaskan diri tekanan pihak mana pun dengan tetap obyektif. "Kami mendorong agar Timsel bersikap konsisten dengan komitmennya agar proses seleksi dapat transparan hingga akhir," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, proses seleksi penyelenggara Pemilu yang dilakukan Timsel yang bekerja sejak 2 Desember 2011 telah melalui bekerja. Setelah tahapan wawancara yang digelar 13-17 Februari lalu, Timsel akan menyerahkan 14 nama calon anggota KPU dan 10 nama calon anggota Bawaslu yang dinyatakan lolos ke presiden. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Parpol Miliki Kepengurusan Ganda
Redaktur : Tim Redaksi