Jangan Remehkan Lonjakan Kebutuhan BBM saat Liburan

Minggu, 23 Desember 2012 – 07:02 WIB
JAKARTA - Pertamina disarankan memerhatikan fakta terbaru tentang mobilitas masyarakat Indonesia pada musim liburan yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat kelas menengah. Karenanya pada musim liburan Natal dan Tahun Baru kali ini Pertamina ada baiknya meningkatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga lima persen.

"Saya kira kebutuhan BBM akhir tahun ini bisa meningkat sampai lima persen," kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata, Asnawi Bahar, kepada Jawa Pos, Sabtu (22/12) malam. Permintaan Asnawi itu sebagai respon atas pernyataan Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, yang menyebut tidak ada pasokan tambahan BBM untuk Natal dan Tahun Baru karena lonjakannya tak setinggi musim libur Lebaran.

Tapi faktanya, kata Asnawi, kelas menengah di Indonesia terus meningkat sehingga jumlahnya saat ini sudah hampir setengah dari total populasi. Sebaliknya, angka kemiskinan terus turun hingga sekitar 10 persen  dari total populasi di negara ini.

"Artinya sekitar 80 persen dari total penduduk kita ini sebenarnya sudah bisa hidup dengan ekonomi relatif baik," terusnya.

Menurutnya, peningkatan ekonomi masyarakat itu secara otomatis mendobrak daya beli sekaligus kemampuan bepergian atau berlibur. Jumlah penduduk Indonesia yang mampu melakukan perjalanan wisata tahun ini menurutnya sebanyak 100 juta orang dengan frekuensi antara dua sampai tiga kali dalam setahun.

Namun pihaknya menargetkan secara kumulatif sejak awal tahun sampai dengan akhir tahun ini akan ada 250 juta perjalanan dari 120 juta turis domestik. Andai dari 100 juta turis itu saja masing-masing mengeluarkan uang Rp 1 juta di luar biaya transportasi, maka ada uang berputar sebesar Rp 1 triliun.

"Ditambah lagi dengan transportasi rata-rata Rp 1 juta maka ada tambahan lagi Rp 1 triliun. Belum lain-lainnya," ungkap Asnawi.
   
Dari total perjalanan ditargetkan sepanjang tahun itu sebesar 24 persennya terjadi di akhir tahun. Sehingga Asnawi memerkirakan mobilitas pada momen Natal dan tahun baru ini akan relatif tinggi. "Belum lagi jika memerhatikan potensi turis mancanegara," terusnya.
   
Memang, krisis di Eropa dan perekonomian Amerika Serikat (AS) belum pulih. Namun perekonomian beberapa negara di kawasan Asean tetap stabil terutama Singapura, Thailand, Filipina, dan Indonesia sehingga saling silang wisatawan di antara empat negara ini sangat tinggi.

"Tapi sebenarnya tanpa memertimbangkan wisatawan asing pun dari turis domestik beberapa negara tujuan wisata sudah akan mendapat kunjungan jutaan orang," ucapnya. (gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Mikro Bebas Pajak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler