JAKARTA - Ketua Umum Srikandi Hanura, Miryam S Haryani mengatakan buruh jangan disalahkan kalau selalu melakukan demonstrasi. Menurutnya, aksi yang dilakukan kaum buruh hanyalah bentuk dari ketidakadilan dari kebijakan yang tidak memihak.
"Saya lihat kebijakan belum pro terhadap buruh. Tidak heran jika mereka selalu berdemo untuk menuntut hak-haknya," kata Miryam di sela-sela acara Nonton Bareng film Kisah 3 Titik bersama tak kurang dari 400 buruh perempuan yang berasal dari Kabupaten Bekasi, di Mega Mall Bekasi, Sabtu (18/5).
Nonton bareng ini juga diikuti produser film Kisah 3 titik yaitu Lola Amaria dan beberapa artis yang bermain dalam film tersebut, termasuk Sekjen Srikandi Hanura Anita Firdaus.
Miryam berharap dengan mengajak 400 buruh ini menonton bersama, paling tidak para buruh sadar akan hak-haknya. Misalnya, buruh perempuan layak mendapat cuti hamil, mendapatkan kesejahteraan dan berbagai fasilitas seperti ruang menyusui .
“Kami juga sebagai politisi melihat bahwa film ini juga dapat menjadi jembatan bagi pemangku kepentingan di pemerintahan agar dapat melihat paling tidak bagian kecil dari realitas yang ada di kehidupan para buruh," katanya.
Sementara itu, Anita Firdaus mengatakan 1 Mei harusnya menjadi hari kegembiraan buruh yang perlu dirayakan. Tapi perayaan itu berubah menjadi demontrasi buruh karena adanya diskriminasi.
”Ini memperlihatkan bahwa berarti buruh masih dalam diksriminasi, apalagi jika kita berbicara buruh perempuan, disini belum ada keberpihakan. Hal-hal seperti inilah yang harus kami naungi dan perjuangkan,” ucapnya.
Lola Amaria sendiri mengapresasi Srikandi Hanura yang mengadakan acara nonton bareng. Kata dia, kegiatan semacam ini menunjukan bahwa Srikandi Hanura peduli dengan nasib-nasib para buruh perempuan.
“Saya sangat mendukung sekali kegiatan semacam ini. Diharapkan film ini dapat membuka pikiran para buruh perempuan, pengusaha, maupun pemangku kepentingan di pemerintahan mengenai apa yang berhak mereka dapatkan dan harus lakukan," pungkasnya. (awa/jpnn)
"Saya lihat kebijakan belum pro terhadap buruh. Tidak heran jika mereka selalu berdemo untuk menuntut hak-haknya," kata Miryam di sela-sela acara Nonton Bareng film Kisah 3 Titik bersama tak kurang dari 400 buruh perempuan yang berasal dari Kabupaten Bekasi, di Mega Mall Bekasi, Sabtu (18/5).
Nonton bareng ini juga diikuti produser film Kisah 3 titik yaitu Lola Amaria dan beberapa artis yang bermain dalam film tersebut, termasuk Sekjen Srikandi Hanura Anita Firdaus.
Miryam berharap dengan mengajak 400 buruh ini menonton bersama, paling tidak para buruh sadar akan hak-haknya. Misalnya, buruh perempuan layak mendapat cuti hamil, mendapatkan kesejahteraan dan berbagai fasilitas seperti ruang menyusui .
“Kami juga sebagai politisi melihat bahwa film ini juga dapat menjadi jembatan bagi pemangku kepentingan di pemerintahan agar dapat melihat paling tidak bagian kecil dari realitas yang ada di kehidupan para buruh," katanya.
Sementara itu, Anita Firdaus mengatakan 1 Mei harusnya menjadi hari kegembiraan buruh yang perlu dirayakan. Tapi perayaan itu berubah menjadi demontrasi buruh karena adanya diskriminasi.
”Ini memperlihatkan bahwa berarti buruh masih dalam diksriminasi, apalagi jika kita berbicara buruh perempuan, disini belum ada keberpihakan. Hal-hal seperti inilah yang harus kami naungi dan perjuangkan,” ucapnya.
Lola Amaria sendiri mengapresasi Srikandi Hanura yang mengadakan acara nonton bareng. Kata dia, kegiatan semacam ini menunjukan bahwa Srikandi Hanura peduli dengan nasib-nasib para buruh perempuan.
“Saya sangat mendukung sekali kegiatan semacam ini. Diharapkan film ini dapat membuka pikiran para buruh perempuan, pengusaha, maupun pemangku kepentingan di pemerintahan mengenai apa yang berhak mereka dapatkan dan harus lakukan," pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Sopir Nakal Disidang
Redaktur : Tim Redaksi