Jangan Sampai Anak Menderita Penyakit ini, Harus Transfusi Darah Seumur Hidup

Senin, 31 Mei 2021 – 14:42 WIB
Foto dokumen: Petugas medis RSUD Gambiran Kota Kediri merawat pasien penderita Thalassemia di Kediri, Jawa Timur. ANTARA Jatim/ istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Para orang tua sangat penting mengantisipasi sedini mungkin agar anak tidak menderita penyakit penyakit thalassemia.

Pasalnya, anak cukup menderita karena harus menjalani transfusi darah sepanjang usia, sementara orang tua tak jarang menghadapi dampak psikologis karena hal tersebut.

BACA JUGA: Perokok Lebih Rentan Terjangkiti COVID-19, Percaya Enggak?

"Keluarga ini tidak semua dari keluarga beruntung, lalu belum semua fasilitas pelayanan kesehatan dekat dengan tempat tinggal mampu melayani, sehingga keluarga menempuh perjalanan cukup jauh, ongkos, kehilangan hari produktif untuk mendampingi pengobatan," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan dr. Cut Putri Arianie dalam sebuah webinar kesehatan.

Dalam kesempatan itu, dokter dari Universitas Sebelas Maret, Solo, sekaligus motivational coach, Rum Martani menyarankan keluarga penyandang thalassemia menahan diri.

BACA JUGA: Boneka yang Dibuat Barbie ini Sudah Mirip Belum dengan Wanita Hebat itu?

Paling tidak berhenti menyalahkan diri sendiri atau orang lain, lalu menenangkan diri saat anak terdiagnosis menderita penyakit thalassemia.

"Ketika ada diagnosis (thalassemia) untuk buah hati, ini sesuatu yang sangat berat."

BACA JUGA: Polusi Udara Sebabkan Kanker Paru Hingga Ganggu Pertumbuhan Anak

"Seakan-akan sebuah ancaman, akibatnya ada perasaan melawan, menghindari sehingga bisa saling menyalahkan ada perasaan bersalah. Ketika ada, kita bisa menarik diri yakni berhenti dulu untuk tenang," ujar dia.

Dalam kondisi tenang, cobalah untuk perlahan mengubah pola pikir.

Perlu menilai ulang atau reframming, kemudian melihat apa hikmah di balik kejadian yang dialami.

Mungkin bisa berpikir kondisi ini bukan musibah, bukan sesuatu yang diminta.

Ketika bisa melakukan hal tersebut, cobalah menerima iklhas.

Langkah ini memang tak mudah dan kerap disertai up and down, ungkap Martani.

Thalassemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang membuat penyandangnya mengalami anemia.

Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, terhambatnya tumbuh kembang, gangguan hati hingga kematian.

Menerima buah hati terkena Thalassemia bagi sebagian orang tua tidak mudah.

Penyakit yang diturunkan dari ayah atau ibu ini membutuhkan pengobatan seumur hidup, berupa transfusi darah dan pemberian kelasi besi, khususnya bagi yang masuk kategori mayor (berat).

"Jenuh, bosan (wajar), seakan tidak ada ujungnya. Perlu kembali lagi ubah pola pikir (pengobatan) ini bukan karena beban melainkan karena diperlukan agar bisa hidup lebih sehat, usia harapan hidup bisa lebih tinggi," ujar Martani.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler