jpnn.com, JAKARTA - Dokter paru Agus Dwi Susanto mengajak seluruh rakyat Indonesia mewaspadai dampak buruk polusi udara.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI) ini menyebut, akibatnya bisa menyebabkan kanker paru.
BACA JUGA: Super Blood Moon Terjadi Sore Nanti, Bakal Terlihat di Sejumlah Wilayah
Dokter Agus mengatakan, faktor lingkungan dan pola kerja memiliki porsi yang cukup besar terhadap kesehatan.
Di antaranya termasuk terhadap fungsi dari paru maupun penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan manusia.
BACA JUGA: Rahasia Awet Muda Krisdayanti Berbiaya Rp 1 Miliar, di Pasaran Cuma Rp 200 Ribu
Karena itu penting bagi masyarakat selalu mewaspadai dan melindungi diri.
“Sebaiknya hindari daerah-daerah yang berpolusi dalam beraktivitas di luar rumah, selalu memantau kondisi polutan di udara."
BACA JUGA: Lansia Ingin Bugar? Antisipasi 10 Masalah Kesehatan ini
"Kemudian, kurangi aktivitas di luar ruangan pada saat polutan sedang tinggi, menggunakan alat pelindung diri ketika beraktivitas di luar rumah, termasuk menggunakan masker,” ujar Dr Agus dalam siaran pers yang diterima.
Menurutnya, komponen dari polusi udara, baik komponen gas maupun komponen partikel, sebagian besar berdampak pada iritatif.
Karena itu akan timbul keluhan-keluhan dalam jangka pendek.
"Keluhan berupa iritasi, seperti misalnya kulit muka menjadi merah, hidung sering bersin-bersin, tenggorokan gatal, batuk-batuk karena adanya iritasi dari polusi termasuk saluran bawah akan timbul peradangan akut yang berpotensi menimbulkan keluhan dalam jangka pendek," katanya.
Gejala tersebut merupakan dampak jangka pendek yang disebabkan paparan polusi udara terhadap tubuh manusia.
Dr Agus melihat bahwa terdapat dampak jangka panjang dari polusi udara tersebut.
“Bagi orang yang memiliki asma akan membuat penyakitnya menjadi sering kambuh."
"Sedangkan orang yang belum terkena (asma) jika terus menerus terkena polusi udara maka dalam beberapa bulan atau tahun terus berada di lingkungan berpolusi maka akan membuat penurunan fungsi paru lebih cepat dan berimplikasi menyebabkan asma,” katanya.
Lebih lanjut, Agus melihat dampak buruk lainnya yang disebabkan oleh paparan polusi udara.
Ketika seseorang terus menerus terpapar udara yang tidak bagus, dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru.
Melihat dari beberapa riset, udara yang buruk juga dapat berdampak pada gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.
"Gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan ini juga memengaruhi proses pertumbuhan anak."
"Beberapa riset menunjukkan anak-anak yang terkena ekspos polusi ternyata tinggi badannya sedikit lebih pendek dari anak-anak yang tidak terkena polusi jadi efek stunting," katanya.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang