“Sebagai pimpinan DPR saya tak hendak melihat ini sebagaimana kelanjutan dari cicak Vs buaya. Tapi lebih karena keinginan untuk bersih-bersih di semua lini termasuk di aparat penegak hukum,” kata Priyo, Selasa (31/7), kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Seperti diketahui, KPK menggeledah Korlantas Polri sejak Senin (30/7) pukul 16.00 hingga Selasa (31/7) pukul 05.00. Penggeledahan itu terkait kasus dugaan suap dalam proyek pengadaan simulator kemudi motor dan mobil senilai Rp196,87 miliar. Sejauh ini KPK sudah menetapkan petinggi Korlantas Polri, Irjen DS, sebagai tersangka dalam kasus itu.
“Ini ada peristiwa besar dan saya merasa kaget dan kita semua harus acungkan jempol dan memberi apresiasi kepada KPK pimpinan Abraham Samad dan kawan - kawan atas peristiwa besar tersebut,” kata Priyo.
Namun, dia tetap menyarankan kerjasama dan sinergi yang baik antara KPK dengan Kapolri. Dia pun memberi apresiasi tinggi niat baik Kapolri dan pimpinan KPK untuk menggelar pertemuan.
“Jadi, saya tetap anjurkan dan sarankan antara KPK dan Kapolri sebagai institusi tetap harus bersinergi dan bekerjasama dengan baik, dan harus tetap teguh pendirian untuk tidak tebang pilih kepada siapa saja, untuk siapa saja diperiksa,” kata Priyo.
Ketua DPP Partai Golkar bidang politik itu menegaskan, kendati yang diperiksa adalah perwira Polri dengan pangkat bintang dua, namun penegakan hukum harus tetap berjalan. “Karena yang diperiksa ini adalah pejabat tinggi polisi terutama bintang dua, tetapi penegakan hukum harus tetap berjalan,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pastikan Tak Serahkan Kasus Korlantas ke Polri
Redaktur : Tim Redaksi