Jangan Sampai Penyemprotan Disinfektan Dilakukan Asal-asalan

Rabu, 08 April 2020 – 03:48 WIB
Penyemprotan disinfektan di sarana publik. Foto: ANTARA/Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Masjid Indonesia (DMI) turut berperan aktif memerangi virus corona alias covid-19 dengan menggandeng PT Turacon besutan Zainal Arifin melakukan penyemprotan disinfektan di 100 masjid secara profesional.

Keduanya menerapkan standar kesehatan internasional lengkap dengan alat pelindung diri (APD) dan menggunakan lebih dari 50 unit alat penyemprot.

BACA JUGA: Mitsubishi Outlander PHEV Bantu Penyemprotan Disinfektan di Jakarta

Saat ini penyemprotan disinfektan di 6.000 masjid di DKI Jakarta dilakukan oleh relawan DMI.

Pengamat kesehatan Zainal Abidin menjelaskan, penyemprotan disinfektan tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.

BACA JUGA: Cegah Corona, SMP Xaverius Bantu Penyemprotan Disinfektan ke Rumah Siswa

Dia menambahkan, penyemprotan disinfektan harus dilakukan oleh tenaga profesional di bidangnya.

“Cairan disinfektan bisa melemahkan atau membunuh kuman dan virus, tapi  pada takaran yang sesuai. Apabila berlebihan, justru bisa berbahaya bagi kesehatan manusia," ujar Zainal, Selasa (7/4).

Dia menuturkan, penyemprotan disinfektan dianjurkan pada benda mati. Untuk manusia, pencegahan lebih tepat menerapkan rajin mencuci tangan dan menggunakan masker serta tetap menjaga jarak orang.

"Penyemprotan disinfektan di masjid dan tempat ibadah lebih banyak manfaatnya, lebih baik serahkan ke tenaga profesional. Untuk disinfektan chamber dari WHO merekomendasikan tidak menggunakan deterjen," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad Fadhil Muzzaki Syah mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 405 triliun untuk penanganan virus corona.

Oleh karena itu, penyemprotan disinfektan di masjid harus dilakukan dengan profesional.

Pria yang akrab disapa Lora Fadhil itu meminta pengawasan penggunaan dana Covid-19 dilakukan secara serius agar penyerapan anggaran tepat sasaran.

"Kami masih koordinasi dengan kementerian/lembaga relasi Komisi VIII. Kami ingin dana penanganan virus corona tidak hilang dan tepat sasaran," tegasnya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler