jpnn.com - Gangguan ginjal selama ini memang lebih banyak terjadi pada usia lanjut. Namun rupanya, gangguan ginjal pada anak ternyata juga bisa terjadi. Namun, jangan buru-buru panik.
Sebagian penyakit ginjal pada anak, kecuali penyakit ginjal bawaan sebenarnya bisa ditangani asalkan terdeteksi dengan cepat dan menjalani pengobatan dengan teratur. Sebagian penyakit seperti infeksi dapat sembuh, sebagian lagi bisa terkontrol dengan pengobatan jangka panjang.
BACA JUGA: Mungkinkah Gangguan Ginjal Terjadi pada Anak?
Sayangnya, penyakit ginjal pada anak sering terlambat terdeteksi, atau menjalani pengobatan yang tidak teratur, sehingga muncullah berbagai komplikasi tahap akhir kelainan ginjal, seperti gagal ginjal.
Ketika anak berusia 2 tahun, ginjal mencapai kematangan sehingga fungsinya sudah sama seperti ginjal orang dewasa. Selanjutnya, setelah usia 40 fungsi ginjal mulai menurun secara perlahan seiring dengan penambahan usia.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Ginjal
Jika sudah terjadi gagal ginjal kronik, maka tindakan seperti cuci darah (hemodialisis), peritoneal dialisis, atau cangkok ginjal harus dilakukan. Ketika terjadi gagal ginjal kronik, anak tidak hanya mengalami gangguan berkemih, tapi seluruh fungsi ginjalnya terganggu.
Akibatnya, anak dapat juga mengalami anemia, tekanan darah tinggi, kekurangan vitamin D yang bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan anak, serta gangguan elektrolit tubuh.
BACA JUGA: Ketahuilah, Suplemen Diet Juga Bisa Bahayakan Ginjal Anda
Nah, kini Anda telah mengetahui bahwa berbagai penyakit dan gangguan ginjal pada anak juga bisa terjadi. Deteksi dini dan pengobatan teratur merupakan kunci utama keberhasilan pengobatan penyakit ginjal pada anak.(HNS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal agar Tetap Oke
Redaktur & Reporter : Yessy