jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR Teuku Riefky Harsa mengapresiasi upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagas Ujian Nasional (Unas) online yang mulai diuji cobakan tahun ini. Namun dia mengingatkan jangan sampai unas online ini bernasib seperti proyek UPS (Uninteruptible Power Supplay) yang ramai dipersoalkan di Pemprov DKI Jakarta.
“Jangan sampai jadi proyek UPS jilid II,” kata Riefky di Jakarta (14/4). Menurutnya, Komisi XI DPR mengapresiasi unas online. Kata dia unas online itu merupakan ide yang baik. Namun itu tidak bisa dilaksanakan sekaligus karena berkaitan dengan infrastruktur dan fasilitas internet di semua daerah.
BACA JUGA: Sejarah! Baru Kali Ini Ada Presiden Tinjau Ujian Nasional
"Ini berkaitan dengan infrastruktur, hardware, software, dan internet yang belum siap di semua daerah. Sehingga diibutuhkan anggaran besar. Jangan sampai dalam pengadaan komputer dan jaringannya ada masalah," kata Teuku Riefky di gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/4).
Meski begitu dia mengaku anggaran unas online ke depan belum dibahas secara detail antara Komisi X dengan Kemendikbud. Namun dia memberikan gambaran bahwa dalam pelaksanaannya nanti, dana pusat akan dominan, di-backup dengan APBD.
BACA JUGA: Pastikan Pelaku Kecurangan UN Bakal Dipidana
Kalaupun dalam satu-dua tahun ke depan unas online akan diberlakukan nasional, maka harus diadakan bertahap dengan mengutamakan daerah-daerah perkotaan. "UN online bisa dilakukan di kota besar dulu, secara bertahap sampai daerah tertinggal, terluar siap secara fasilitas internetnya," jelas politikus Demokrat ini. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Anies : Baru Kali Ini Seorang Presiden Kunjungi Siswa UN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Senang UN tak Jadi Penentu Kelulusan
Redaktur : Tim Redaksi