jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Yukie H Rushdie mengatakan, ada dua penyakit akut yang kerap menjangkiti demokrasi Indonesia. Sayangnya, kedua penyakit tersebut muncul juga di perhelatan Pilkada DKI 2017.
"Setidaknya, ada dua penyakit dalam demokrasi di negeri ini, yaitu uang dan omong kosong," kata Yukie saat dihubungi RMOLJakarta, Minggu (27/11)..
BACA JUGA: Gelar Pemilu Internal, PKS Cari Calon Pengganti Ridwan Kamil
Menurut dia, berbagai jenis program bantuan langsung tunai yang dijanjikan calon Gubernur Agus Yudhoyono adalah contohnya.
Iming-iming pengucuran anggaran ke lapisan organisasi masyarakat terendah, rukun warga (RW) sebesar Rp 1 miliar, seolah memperhebat stigma bahwa uang masih sangat bisa diandalkan untuk merebut suara rakyat.
BACA JUGA: Dituding Politik Uang, Rano Mengaku Cuma Bantu Korban Tabrak Lari
Janji duit ke RW itu seolah duplikasi dari program dana desa Prabowo Subianto saat Pilpres 2014.
"Janji kucuran dana untuk RW itu sebuah penghinaan besar bagi rakyat," tegas Yukie.
BACA JUGA: KPUD dan Panwaslih Diminta Tegas Kawal Kampanye
Yukie juga menilai komitmen Agus terhadap tata pemerintahan yang bersih, tak bisa dipercaya. Pasalnya, masih segar di benak masyarakat bagaimana Partai Demokrat, yang kini menjadi pengusung utama Agus, pernah bernjanji "Katakan Tidak Pada Korupsi".
"Tapi kenyataanya ketika SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memerintah 10 tahun, kader Demokrat banyak yang masuk penjara," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Lambar Serukan Pilkada Damai
Redaktur : Tim Redaksi