jpnn.com - JAKARTA - Tak punya pengalaman di birokrasi sipil dan hanya mengandalkan program uang, calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat kritik dari berbagai kalangan.
Menurut pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriatna program bantuan dana sebesar Rp 1 miliar per RW yang disodorkan Agus dan pasangannya Sylviana Murni dinilai berbahaya, apalagi jika diberikan dalam bentuk tunai.
BACA JUGA: Bantah Sulit Dihubungi, Ahok: Nomor yang Mana?
"Program Rp 1 miliar itu bisa berbahaya kalau diberikan dalam bentuk tunai. Dana itu bisa bermanfaat kalau dijadikan program sosial, misalnya perbaikan perkampungan kumuh," kata Yayat saat dihubungi Rabu, (7/12).
Disisi lain, kata Yayat, program dana Rp 1 miliar untuk masing-masing RW di ibu kota merupakan pernyataan spontanitas yang diungkapkan putra sulung Presiden RI Ke-6, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu saat berkampanye ke pelosok Jakarta.
BACA JUGA: Ahok Mau Bikin Peternakan Lele di Tengah Kota, Nih Caranya...
Pasalnya, kata dia, program Rp 1 miliar tersebut tidak tercantum dalam visi misi Agus-Sylvi saat mendaftarkan diri ke KPU DKI.
Padahal visi misi cagub-cawagub itu nantinya yang akan dijadikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI apabila kelak pasangan tersebut dilantik menuju Balaikota DKI.
BACA JUGA: KPU Tetapkan DPT Pilkada Muba 464.909 Pemilih
Seperti banyak diberitakan, pasangan Agus-Sylvi dalam beberapa kampanyenya, menjanjikan bantuan dana sebesar Rp 1 miliar yang diperuntukkan bagi kegiatan di masing-masing RW.
Bantuan dana itu dapat dipakai untuk mengembangkan komunitas warga yang bermukim di RW tersebut. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Menteri Asman Serukan PNS Jaga Netralitas
Redaktur : Tim Redaksi