Janji Tinggalkan Politik bila Terbukti Korupsi

Senin, 06 Februari 2012 – 04:24 WIB

JOGJAKARTA - Di Jakarta, posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum Partai Demokrat tengah digoyang menyusul dugaan keterlibatannya dalam kasus wisma atlet. Di Jogjakarta, Anas menanggapi perkembangan tersebut dengan berjanji meninggalkan politik kalau terbukti korup.  
 
"Nuwun sewu (mohon maaf, Red), kalau korupsi, saya akan berhenti dari politik," ujar Anas saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Kebangsaan Merawat NKRI yang diselenggarakan Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Jogjakarta Besar di Hotel Jogjakarta Plaza, Minggu (5/2).
 
Anas mengungkapkan tekad itu saat menjawab seorang peserta yang mengajukan pertanyaan dengan bahasa Jawa halus. "Nopo leres (apa betul, Red) Mas Anas korupsi," tanya seorang peserta dengan nada polos.
 
Mantan ketua umum PB HMI yang datang agak terlambat dari jadwal tersebut tidak bersedia memberikan jawaban yang panjang. Anas hanya menegaskan, bila kasus wisma atlet menyeret namanya atau menjadi tersangka kasus korupsi, dirinya akan pensiun dari dunia politik.

"Jawaban saya singkat dan jelas," tegas menantu KH Atabik Ali, pengasuh Ponpes Ali Maksum, Krapyak, Jogjakarta, itu.

Setelah acara, Anas juga sempat menyinggung perkara yang mendera sejawatnya, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Angelina Sondakh yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi wisma atlet oleh KPK.

Menurut Anas, partainya siap memberikan pembelaan hukum bila memang janda Adjie Massaid tersebut meminta. Namun, Anas juga menyatakan bakal menyerahkan kasus Angie -sapaan Angelina Sondakh- kepada proses hukum. "Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan," ucapnya.
 
Mantan komisioner KPU itu berharap agar masyarakat tidak memberikan komentar lebih jauh terkait dengan kasus Angie. Menurut dia, bila perkara hukum dikomentari, dikhawatirkan akan melahirkan opini-opini tertentu.
 
Anas ingin proses hukum kasus wisma atlet yang telah menjerat mantan Bendahara DPP Partai Demokrat M. Nazaruddin sebagai terdakwa dan Angie sebagai tersangka berjalan secara adil dan objektif. "Jangan didorong oleh opini," ucapnya. (kus/jpnn/c10/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LSI Petakan Tiga Skenario Demokrat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler