JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menilai angkutan transportasi umum di Jakarta tidak bersahabat dengan perempuan. Hal itu terlihat dari maraknya kasus pelecehan terhadap perempuan di transportasi umum di kota Jakarta.
"Transportasi umum Jakarta tidak ramah terhadap perempuan," ujar Jokowi dalam acara 'Perempuan Jakarta Nyari Gubernur' di Balai Kartini, Selasa (3/7). Politisi PDIP itu mencontohkan alat transportasi massal Transjakarta yang rawan terjadi pelecehan. Menurutnya, pelecehan di Transjakarta terjadi akibat kondisi di dalam bis yang selalu penuh sesak.
"Saya sudah coba sendiri (busway) nunggunya lama, bisa setengah jam bahkan dua jam begitu naik pun harus berdesak desakan di dalam juga kalau sudah desak-desakan gitu yang paling dirugikan siapa?" kata pria berperawakan kurus tersebut.
Menurut Jokowi, solusi untuk masalah tersebut adalah menambah jumlah armada Transjakarta. Dari hitungan pria yang masih aktif sebagai Wali Kot Solo itu, Jakarta masih membutuhkan sekitar 1000 bus guna menunjang kenyaman pengguna transportasi massal.
Selain penambahan jumlah armada, pembangunan koridor busway juga harus segera dirampungkan. Jokowi menambahkan, dari 15 koridor yang direncanakan sampai sekarang baru 11 koridor yang diselesaikan.
Lebih lanjut Jokowi mengaku bingung kenapa target pembangunan 15 koridor busway tidak bisa dicapai Pemprov DKI. Sebab dengan APBD DKI selama lima tahun yang jumlahnya hingga ratusan triliun rupiah, seharusnya hal tersebut mudah untuk dilakukan.
"Transportasi umum yang ramah perempuan harus jadi prioritas maka armadanya harus di tambah. Masa APBD 140 trillyun beli bis aja nggak sanggup," pungkas Jokowi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilih Tolak Cagub Sekuler
Redaktur : Tim Redaksi