jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai sudah tidak relevan mengaitkan gerakan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) dengan kekalahan salah satu pihak di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Jansen, merespons pernyataan politikus PKB Abdul Kadir Karding yang menganggap pendeklarasian KAMI sebagai koalisi orang-orang kalah di Pilpres 2019 lalu.
BACA JUGA: Hmmm, Mungkin Ini Alasan KAMI Menyinggung Isu Komunisme
"Rindu pilpres lagi ya, mas? Masak Pilpres yang sudah selesai masih dikait-kaitkan. @prabowo yang kalah saja sudah gabung pemerintah. Jadi tak relevan pernyataan ini," tulis Jansen lewat akunnya di Twitter, Rabu (19/8).
Jansen justru menyarankan supaya pemerintah bersama pendukungnya menjawab apa yang menjadi maklumat dan tuntutan koalisi yang dimotori Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo cs itu.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo: Negara Tidak Boleh Menggampangkan Covid-19 dan Mendahului Urusan Lain
"Lebih baik jawab saja tuntutan mereka itu dibanding terus membusukkan KAMI-nya. Seranglah idenya bukan orang atau lembaganya," lanjut Jansen.
Sebelumnya Karding dalam artikel yang diterbitkan rmol.id mengatakan tokoh-tokoh yang ada di dalam organisasi penggerak untuk menyelamatkan Indonesia itu merupakan barisan sakit hati yang kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 silam.
BACA JUGA: Bu Dokter Maryam Tidak Masuk Kerja, Pintu Kamar Indekos Didobrak, Tubuhnya Tertutup Selimut
“Pendeklarasian KAMI dapat dimaknai sebagai koalisi orang-orang yang kalah dalam Pilpres. Karena kalau melihat daftar nama sebagian besar adalah orang-orang yang kecewa ketika Pilpres terdahulu. Ini artinya lanjutan. Lanjutan karena jagonya kalah,” ujar Karding di gedung parlemen, Senayan, Selasa (18/8). (fat/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam