Jantung Berdebar Setelah Kebanyakan Minum Kopi? Ini Penyebabnya

Rabu, 11 September 2019 – 09:41 WIB
Minum kopi. Foto: Gstockstudio/123rf

jpnn.com - Kopi digemari banyak orang karena cita rasa dan aromanya yang khas. Sayangnya, ada pula orang yang mesti berhenti dari kebiasaan minum kopinya karena merasa selalu merasa deg-degan setelah mengonsumsinya. Ada yang mengatakan jika itu hanya perasaan saja. Padahal, tidak! Dari kacamata medis, inilah penyebab kopi bikin jantung berdebar dan tak nyaman.

Kafein dalam kopi merangsang sistem saraf pusat

BACA JUGA: Kerap Minum Kopi Bisa Menyebabkan Jerawat?

Jantung berdebar, sehingga menimbulkan sensasi yang tak menyenangkan disebut dengan palpitasi. Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, seseorang dapat mengalami palpitasi meski tak memiliki penyakit jantung atau masalah irama jantung yang abnormal.

Nah, dalam hal ini, kafein dalam kopi juga bisa menyebabkan palpitasi. Mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi atau alkohol disebut dapat merangsang sistem saraf pusat.

BACA JUGA: Kerap Minum Kopi, Waspadai Sakit Kepala Akibat Kafein

American Heart Association berpendapat, walaupun jantung pada dasarnya memiliki ritme yang teratur, tapi rangsangan saraf bisa mengubah ritme tersebut. Maka dari itu, ketika sistem saraf pusat dirangsang, maka yang terjadi adalah tingkat kewaspadaan Anda meningkat.

Salah satu tanda bahwa tingkat kewaspadaan Anda meningkat adalah jantung yang berdebar lebih cepat dari biasanya, sakit kepala, hingga gemetar. Itulah mengapa, pada orang yang sensitif dengan kafein, dia akan selalu merasa deg-degan setelah menyeruput kopi atau teh, meski sudah dicampur susu.

BACA JUGA: Tidur Siang 1-2 Kali Seminggu Kurangi Kemungkinan Serangan Jantung

Selain itu, orang yang punya masalah asam lambung, yakni refluks gastroesofageal (GERD), juga rentan mengalami sesak napas dan jantung berdebar setelah minum kopi. Pasalnya, ketika asam lambung naik ke kerongkongan, sensasi yang dirasakan akan seperti itu. Parahnya lagi, lambung juga akan terasa nyeri dan mual.

Mengurangi atau menghindari sama sekali?

Jika Anda hanya punya keluhan jantung berdebar setelah minum kopi, sebetulnya cara untuk menanganinya, tidak cukup dengan mengurangi dosis kafein dalam kopi atau mengurangi frekuensi minum kopi.

Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, sebaiknya penderita palpitasi setelah minum kopi berhenti mengonsumsinya sama sekali.

“Ya, solusinya bukan mengurangi, tapi menghentikan konsumsinya sama sekali. Sulit untuk mengetahui berapa kadar kafein dalam suatu minuman dan menentukan berapa kadar yang tepat untuk mereka. Jika penderita palpitasi tetap mengonsumsi minuman berkafein, baik itu kopi maupun teh, maka kondisi jantung berdebar akan makin parah,” jelasnya.

Batasan kafein pada orang yang tak punya gangguan kesehatan adalah 200-300 mg per hari. Tapi, bagi yang sensitif dengan kafein, batasan yang aman menurut dr. Alvin adalah 0 mg.

Tips sehat minum kopi

Meski Anda termasuk yang aman-aman saja ketika menyeruput kopi, tapi tak ada salahnya juga menerapkan tips sehat minum kopi berikut ini. Tujuannya, agar organ pencernaan tetap sehat dan tak ada gangguan kesehatan yang mengintai. Adapun tips yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Jangan mengombinasikan kopi dan rokok. Sebab, nikotin dapat meningkatkan asam lambung.
  • Hindari minum kopi saat perut kosong.
  • Jangan langsung tidur setelah makan malam dan minum kopi. Berbaringlah sekitar 2-3 jam setelah makan, terutama pada malam hari.
  • Jika punya hobi minum kopi, imbangi dengan tidak mengonsumsi makanan yang terlalu asam, pedas, dan berlemak. Begitu juga dengan minuman berkafein lainnya, seperti teh atau soda.
  • Atur jadwal makan dengan baik. Usahakan setiap hari selalu makan dengan jam yang teratur agar pengeluaran asam lambung terjadi saat perut terisi.

Jadi, jantung berdebar setelah minum kopi adalah kandungan kafein yang merangsang sistem saraf pusat, sehingga muncul sensasi deg-degan Jika dibiarkan, jantung berdebar bisa semakin parah. Oleh karena itu, tak ada cara yang lebih efektif untuk mengatasi masalah tersebut selain menghentikan kebiasaan minum kopi ataupun minuman berkafein lainnya.(MS/RVS/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler