Penelitian terbaru di Swiss menyimpulkan adanya manfaat tidur siang dalam mengurangi kemungkinan serangan jantung.
Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Heart hari Sein (9/9/2019) menyebutkan bahwa mereka yang tidur siang 1-2 kali seminggu lebih kecil kemungkinannya terkena serangan jantung.
BACA JUGA: Gajah Mengamuk Ketika Ikut Festival Agama di Sri Lanka, 18 Terluka
Kesimpulan tersebut didapat setelah kelompok peneliti di University Hospital di Lausanne mengambil data dari sekitar 3500 orang di Swiss.
Sebelum penelitian dimulai, separuh dari responden ini mengatakan mereka tidak pernah tidur siang sebelumnya.
BACA JUGA: Jumlah Korban Tidak Transparan, Koalisi Sipil Bentuk Posko Pengaduan Warga Papua
Sementara mereka yang tidur siang, 667 di antaranya tidur siang 1-2 sekali seminggu, 411 orang tidur siang 3-5 kali, dan 370 lainnya tidur siang setiap hari.
"Kami melihat data dari orang dewasa yang sehat dan menemukan bahwa mereka yang tidur siang sekali atau dua kali seminggu memiliki kemungkinan lebih kecil terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak tidur sama sekali," kata Nadine Hausler, salah satu peneliti.
BACA JUGA: Ratusan Keluarga di Queensland Terpaksa Mengungsi Hindari Kebakaran yang Kian Memburuk
Penelitian dilakukan selama lima tahun dengan mengikuti data dari warga yang berusia antara 35 sampai 75 tahun, mereka yang sebelumnya tidak mengalami tanda-tanda masalah jantung dan juga tidak mengalami masalah dengan tidur.
Selama mengikuti data tersebut yang berlangsung sampai delapan tahun, 155 orang di antara 3500 orang tersebut mengalami masalah jantung.
Peneliti berkesimpulan bahwa mereka yang tidur 1 atau 2 kali seminggu memiliki resiko terkena serangan jantung paling rendah dibandingkan mereka yang tidak tidur sama sekali.
Penelitian tersebut tidak menyebutkan berapa lama seseorang harus tidur siang sehingga bisa memberikan manfaat maksimal.
Namun dari penelitian lain disebutkan bahwa tidur siang minimum 20 menit saja sudah bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.
Walau mengatakan bahwa tidur siang bermanfaat namun para peneliti di Swiss ini tidak bisa menjelaksan mengapa hal tersebut terjadi.
"Perkiraan kami adalah bahwa tidur siang bisa membayar dan mengurangi stress karena tidur yang tidak cukup sebelumnya," kata Nadine Hausler.
Hasil penelitian ini mendapat banyak pemberitaan media internasional, dengan media seperti NBC di Amerika Serikat, dan Majalah Times memuatnya.
Hasil penelitian mengenai manfaat tidur siang sudah pernah diungkap sebelumnya. Di tahun 2007 penelitian terhadap sejumlah besar warga dewasa yang sehat di Yunani menemukan bahwa mereka yang tidur siang tiga kali seminggu memiliki resiko lebih kecil terkena serangan jantung.
Dampak yang paling bagus adalah bagi pria yang bekerja dan peneliti kala itu mengatakan tidur siang bermanfaat mengurangi stress dalam pekerjaan.
Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apakah Pekerja Masih Dibutuhkan Pertambangan Australia Saat Otomatisasi Makin Marak?