Jantung Koroner dan Stroke Jadi Penyebab Terbesar Kematian, PERKI Lakukan Ini

Kamis, 04 Agustus 2022 – 23:59 WIB
webinar “Peran Penting PERKI dalam Transformasi Kesehatan di Bidang Kardiovaskular” pada Kamis (4/8). Foto: Tangkapan layar webinar PERKI

jpnn.com, JAKARTA - Jantung koroner dan stroke masih menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di dunia.

Dari data World Health Organization (WHO), jantung koroner dan menduduki peringkat pertama dan stroke di tempat kedua dengan jumlah kematian global 18,6 juta orang setiap tahunnya.

BACA JUGA: 3 Buah Lezat Ini Ampuh Menjaga Kesehatan Jantung

Angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 20,5 juta pada tahun 2020 dan 24,2 juta pada tahun 2030 seiring dengan peningkatan kualitas hidup.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dokter Radityo Prakoso mengatakan di Indonesia sendiri, penyakit jantung dan stroke juga menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian paling tinggi.

BACA JUGA: 5 Bahan Alami Ini Bakalan Bikin Kesehatan Jantung Selalu Terjaga

Bahkan kedua penyakit tersebut membebani anggaran BPJS hingga Rp 10 triliun.

Hal ini dipaparkan dalam webinar “Peran Penting PERKI dalam Transformasi Kesehatan di Bidang Kardiovaskular” pada Kamis (4/8).

BACA JUGA: Keren, Tingkat Kesuksesan Operasi Bypass Jantung RS Diagram Cinere Capai 98,5 Persen

“Tingginya angka morbiditas dan mortalitas ini membuat PERKI akan bekerja sama dengan Kemenkes untuk cita-cita besar mewujudkan seluruh provinsi mampu pasang ring jantung dan bedah jantung terbuka”, ujar Radityo.

Selanjutnya, tantangan kedua yang dihadapi adalah pesatnya perkembangan teknologi, transportasi, serta komunikasi justru menciptakan masalah baru, yakni peluang masuknya spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP) asing ke Indonesia.

“Jumlah pusat pendidikan dan pelatihan SpJP yang masih belum memadai di Indonesia turut memperbesar risiko bertambahnya tenaga asing yang akan masuk ke Indonesia,” kata dia.

Untuk mengatasi tantangan ini, PERKI akan bersinergi dengan Kemenkes untuk mewujudkan transformasi kesehatan di bidang Sumber Daya Masyarakat (SDM) dan mengakselerasi penambahan jumlah dokter umum, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, serta pendidikan berkelanjutan, dan pelatihan-pelatihan di bidang kardiovaskular.

Selain penambahan SDM secara kuantitas dan kualitas, akan didorong pula pemerataan spesialis jantung dan pembuluh darah di seluruh penjuru Indonesia.

“Terkait dengan permasalahan anggaran, PERKI akan melakukan kolaborasi dengan Kemenkes dalam transformasi kesehatan di bidang pembiayaan kesehatan,” jelas Radityo. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler