Jaringan Muslim Madani Soroti Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan

Selasa, 12 September 2023 – 07:46 WIB
Konten video azan Magrib di salah satu televisi swasta yang memperlihatkan bakal capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Jaringan Muslim Madani (JMM) ikut menyoroti kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan di salah satu televisi swasta yang menimbulkan polemik menjelang Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif JMM Syukron Jamal menilai kemunculan bakal Capres 2024 itu dalam video azan bukan politik identitas.

BACA JUGA: Ketua Muhammadiyah Jateng: Video Azan Ada Ganjar Kreatif, Tak Perlu Diprotes

"Saya melihat dalam konteks syiar, ajakan untuk salat itu dari tokoh publik. Itu pesannya baik. Tidak ada ajakan lain. Toh, juga sama saja jika video tersebut menampilkan sosok lain di luar Ganjar," ucapnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/9).

Dia menilai polemik itu muncul lantaran ada penafsiran orang tentang politik simbol yang sesungguhnya sesuatu yang subjektif. Sementara, tayangan tersebut tidak menampilkan simbol partai atau atribut politik.

BACA JUGA: Info Terkini dari Polisi soal Kasus 4 Mayat Tanpa Kepala di Lampung

Menurut Syukron, video klip azan yang terdapat sosok Ganjar merupakan sebuah pesan bahwa tokoh publik calon pemimpin negeri selalu mengajak dan memberi contoh pada kebaikan.

"Itu baik, karena ajakan untuk taat beribadah," ujarnya.

BACA JUGA: Cak Imin Ungkap Kejadian Sebelum Berduet dengan Anies, Surya Paloh Sampai Berkata Begini

Syukron mencontohkan adanya tayangan di televisi yang menampilkan sosok bacapres Anies Baswedan, ataupun tokoh politik lain menjelang waktu berbuka puasa beberapa waktu lalu.

"Itu sebagai sesuatu hal yang biasa, bahkan baik untuk syiar Ramadan, bukan politisasi agama apalagi politik identitas," tuturnya.

JMM pun mendukung bakal calon presiden atau wakil presiden yang lain melakukan hal yang sama. Sehingga, tokoh publik yang lain atau para calon pemimpin bisa mencontohkan kebaikan seperti itu.

"Nanti publik akan menilai dengan sendirinya," kata Syukron.

Dia berpendapat sebuah tindakan bisa dimaknai politik identitas bila menjadikan tempat ibadah sebagai sarana kampanye, bahkan melakukan kampanye hitam, menyerang, dan menjelek-jelekan calon lain.

Ganjar Pranowo sebelumnya muncul dalam video azan magrib di salah satu stasiun TV swasta.

Tayangan tersebut menimbulkan persepsi dan dikaitkan dengan politik identitas.

Atas kejadian itu, KPI meminta stasiun televisi yang menayangkan tayangan azan tersebut untuk memberikan klarifikasi.

"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan," kata Komisioner KPI bidang Pengawasan Isi Siaran Aliyah.

Aliyah menyebut KPI telah mengirimkan surat kepada pihak stasiun televisi yang bersangkutan guna menanyakan kesediaan waktu mereka memberi klarifikasi.

"Kami sudah mengirimkan surat, tinggal nunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran," ucap Aliyah.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler