jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menduga kerusuhan dan penyanderaan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pekan lalu bukanlah aksi sporadis. Sebab, ada jaringan teroris yang terpantau berkeliaran di sekitar markas salah satu korps elite di Polri itu.
"Pada saat kejadian (kerusuhan di Rutan Mako Brimob), itu kami monitor ada (jaringan teroris berkeliaran, red),” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Jakarta, Senin (14/5).
BACA JUGA: Densus 88 Sudah Pindahkan 10 Napiter Terakhir di Mako Brimob
Setyo mengatakan, ada komunikasi antara pelaku kerusuhan di Rutan Mako Brimob dengan pihak luar. Bahkan, pelaku kerusuhan mengajak sel-sel teroris lainnya untuk ikut menyerang Mako Brimob.
Selain itu, kata Setyo, ada beberapa orang yang mengambil foto di sekitar Mako Brimob. "Ada beberapa yang motret-motret itu patut diduga," tutur Setyo.
BACA JUGA: Detik-detik Baku Tembak Densus 88 vs Teroris, 4 tak Bernapas
Namun, Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri langsung menciduk para terduga teroris yang hendak ikut menyerbu Mako Brimob. Penangkapan dilakukan di Bekasi dan Cianjur.
Dalam operasi di Bekasi, polisi menangkap empat orang yaitu AM, HG, RA dan JG. Densus 88 menembak mati RA dan JG lantaran melawan saat ditangkap.
BACA JUGA: Lala dan Ita Biasa Main di Halaman, Diajak Ledakkan Bom
Sementara di Cianjur, Densus 88 terlibat baku tembak dengan empat terduga teroris di Terminal Pasir Hayam Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat. Keempat terduga teroris itu meninggal dunia.
"Mereka mengajak untuk menyerang ke (Mako) Brimob, makanya kami tangkap yang di Tambun dan Cianjur kemarin," pungkas Setyo.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! Jamaah Anshorut Daulah Coba Bangkitkan Sel Tidur
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga