Jaro Dainah Berandil Besar Ajak Warga Baduy Sukseskan Pilpres

Rabu, 24 Desember 2014 – 10:49 WIB
Jaro Dainah menunjukkan piagam penghargaan dari KPU Pusat. Foto: Hudaya/Radar Banten/JPNN

jpnn.com - BANTEN - Sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak mengkhawatirkan ada penolakan dari warga Baduy. Namun, Jaro Dainah yang menjabat Kepala Desa Kenekes menjamin bahwa Baduy tidak menolak pesta demokrasi lima tahunan itu.

Keyakinan Jaro pun terbukti. Atas itulah, Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik memberikannya penghargaan berupa piagam bernomor 08/Piagam/KPU/XII/2014 serta piala yang bertuliskan mitra strategi pemilu.

BACA JUGA: Usut Kasus Suap, Bupati Kapuas Diperiksa 10 Jam

Jaro Dainah menerima pesan khusus dari Husni Kamil Manik. Ia diminta agar dapat mempertahankan dan kalau bisa meningkatkan partisipasi pemilih warga Baduy.

“Beliau berpesan agar saya mampu menjadi warga yang bisa mendongkrak angka partisipasi pemilih di pemilu yang akan datang,” katanya dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com),.

BACA JUGA: Usut Korupsi di Disdukcapil, Kejaksaan Garap Anggota DPRD

Jaro Dainah mendapatkan penghargaan dari KPU Pusat bukan sekadar mampu mendongkrak angka partisipasi warga Baduy dalam pemilu. Namun, lebih dari itu, ia mampu merealisasikan keinginan KPU Lebak agar 15 tempat pemungutan suara, (TPS) tersebar di seluruh kampung di Desa Kenekes.

Sebab sebelum Pilpres digelar, lembaga adat di Kenekes hanya mengizinkan 15 TPS yang dipusatkan di dua kampung, yaitu Kampung Cicakal Girang dan Kampung Kaduketug.

BACA JUGA: Tiga Pembajak Truk Barang di Tol Ditembak Polisi

Namun, berkat peran aktif Jaro Dainah, akhirnya 15 TPS yang diinginkan KPU bisa juga tersebar di sejumlah kampung di Kenekes.

Bila 15 TPS dipusatkan di dua kampung di Kenekes, memang ada kekhawatiran KPU bahwa partisipasi minim. Sebab warga Baduy tidak hanya berada di Cicakal Girang dan Kaduketug saja, melainkan tersebar di sejumlah kampung lain.

Jaro Dainah melakukan berbagai pendekatan kepada seluruh warga yang terdaftar sebagai pemilih. Khusus menghadapi pilpres pada 9 Juli 2014, Jaro Dainah sering meninggalkan rumah untuk menelusuri seluruh kampung di Kenekes, dengan tujuan mengajak warga untuk menggunakan hak pilih.

“Di Pilpres, saya menilai sukses dan sebagian besar daftar pemilih bersedia mengunakan hak pilih. Sementara, pada pileg yang digelar pada 9 April 2014, angka partisipasi pemilih di desa kami juga cukup besar,” kata Jaro Dainah.

Sementara itu, Saparudin, Ketua KPU Lebak yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pemberian penghargaan kepada Jaro Dainah, bukan hanya dinilai dari angka partisipasi Desa Kanekes, tetapi juga peran Jaro Dainah untuk memberikan pemahaman terhadap warga Kenekes.

“Saat itu, kami menginginkan 15 TPS tersebar di sejumlah kampung di Kanekes. Namun ditolak, karena lembaga adat Baduy menginginkan agar 15 TPS dipusatkan di dua Kampung Cicakal Girang dan Kaduketug. Namun, berkat peran Jaro Dainah, 15 TPS bisa tersebar di sejumlah kampung di Kenekes,” terang Saparudin.

Setelah disetujui 15 TPS di sejumlah desa, KPU Lebak khawatir ada aksi penolakan warga Kenekes. Namun, lagi-lagi berkat peran serta Jaro Dainah, kekhawatiran itu tidak terjadi. Meski dari 7.441 daftar pemilih tetap, hanya 3.765 yang memberikan hak pilih, KPU Lebak tetap menilai angka partisipasi Desa Kenekes  tinggi.

“Saya tegaskan bahwa situasi dan kondisi pilpres dengan pileg berbeda. Pada saat pilpres, kami mengalami beberapa kekhawatiran yang berkaitan dengan penyediaan 15 TPS, hingga kekhawatiran adanya penolakan warga Kenekes. Ternyata kekhawatiran itu tidak terjadi, sehingga meski hanya 50 persen hak pilih yang terealisasi di Kenekes, namun kami menilai angka partisipasi di Kenekes cukup baik,” kata Saparudin.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Terbakar, Bocah 12 Tahun Tewas Terpanggang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler