Jasa Marga Urai Macet dengan Perbanyak E-Toll

Jumat, 05 Juli 2013 – 00:44 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Jasa Marga Tbk memperbanyak kartu elektronik pembayaran tol atau e-toll card dan e-toll pass. Tujuannya, untuk mengurangi kemacetan akibat panjangnya antrean pembayaran di gerbang tol.

Dahlan juga mengapresiasi ide manajemen perusahaan dalam mengatasi kemacetan di tiga titik simpul kemacetan di Jakarta. "Tidak ada gunanya antre kalau sudah ada fasilitas semodern itu," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (4/7).

Dia menyarankan agar perusahaan pelat merah itu berkaca kepada PT KAI Commuterline Jabodetabek dalam pelayanan pembelian tiket. Menurut Dahlan, sejak diluncurkannya kartu multitrip KRL pada Senin (1/7) lalu, hingga Rabu (3/7) sudah Jada 100 ribu orang yang membeli kartu tersebut.

"Kami menargetkan, dalam waktu sebulan ada 200 ribu orang pemegang kartu itu, selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 300 ribu,: jelasnya.

Selain minta Jasa Marga memperbanyak e-toll card dan e-toll pass, Dahlan juga mengapresiasi ide dari perusahaan operator jalan tol itu untuk membantu mengurai kemacetan. Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman mengatakan, solusi mengatasi kemacetan yang dipresentasikan di hadapan menteri BUMN terinspirasi dari pemenang 10 sayembara ide atau gagasan dari masyarakat Jakarta.

"Nantinya, akan ada perbaikan simpang susun Cawang, perempatan Kuningan-Mampang, dan simpang susun Tomang," terang Adit. 

Rencananya, lanjut Adit, underpass di simpang susun Cawang, tepatnya di depan Perumnas dan Wijaya Karya akan diperlebar. Lajur yang semula hanya 1,5 lajur, akan diperlebar dengan underpass menjadi 3-4 lajur.

Kemudian, tambahnya, lajur di simpang susun Tomang akan diperlebar dengan cara menambahkan konstruksi pada jalan layangnya. Sedangkan ruas tol Semanggi-Rawamangun dilebarkan dan lajur dari Rawamangun ke tol dalam kota akan ditambah lagi. Total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 400 miliar dan bakal diambil dari ekuitas perusahaan.

Menurut Adit, jika Kementerian Pekerjaan Umum menyetujuinya maka perbaikan dan pengembangan jalan-jalan itu bisa segera direalisasikan. "Jika semuanya mulus termasuk perizinan, triwulan IV tahun ini sudah bisa direalisasikan," ungkapnya.(vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Buka Layanan Executive Class

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler