KUPANG--Komitmen Kapolda NTT, Brigjen Pol. Ricky Herbert Sitohang untuk menindak keberadaan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) "nakal" di NTT, Kamis (7/2), diungkapkan. Tidak tanggung-tanggung, Kapolda memerintahkan Direktur Reskrim Umum, Kombes Pol. Samuel Kawengian, segera menuntaskan persoalan tersebut.
"Saya minta Direskrimum untuk menindak perusahaan jasa tenaga kerja yang terbukti melakukan pengiriman TKI secara ilegal," tegas Sitohang.
Penegasan orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini cukup beralasan. Pasalnya, dia juga marah namanya dicatut Forum Komunikasi Tenaga Kerja (ForkomNaker) NTT, sebagai pembina dan kepengurusan organisasi itu.
"Saya tidak tahu siapa-siapa di organisasi itu, tiba-tiba nama saya dicatut sebagai pembina. Ini kurang kerjaan namanya," ujar Sitohang dengan nada tinggi.
Penegasan itu disampaikan, ketika Kapolda melakukan audiens dengan PIAR NTT yang diwakili Paul SinlaeloE, dan Rumah Perempuan yang dihadiri Liby SinlaeloE serta beberapa keluarga TKI. Audiens itu bertempat di lantai II Polda NTT. Sayangnya, Ketua ForkomNaker NTT, Aryanto Ludoni, ketika akan dimintai keterangannya terkait keluhan Kapolda ini, handphone tidak aktif.
Sementara itu, penjemputan TKI NTT hari kedua Kamis (7/2), tidak setegang di hari sebelumnya. Kedatangan 31 TKI yang dibagi dalam dua kloter tersebut, berlangsung aman dan lancar. Begitu tiba di Bandara El Tari Kupang, mereka langsung diantar bis Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Naibonat, ke Mapolda NTT.
Di Mapolda, para TKI ini didata dan diperiksa (BAP) oleh Satgas People Smuggling Polda NTT. Saat proses pemeriksaan, Kadis Sosial NTT, Piter Manuk, yang hendak melihat kondisi para TKI itu, tak dipersilahkan masuk. Pintu masuk menuju ruang pemeriksaan, dijaga ketat sejumlah anggota Dit Shabara Polda NTT. Dari informasi yang diperoleh Timor Express (grup JPNN), menyebutkan, semua KTP (Kartu Tanda Penduduk) TKI NTT yang dideportasi pemerintah Malaysia tersebut, dipalsukan oleh PJTKI yang mengirim mereka.
Menariknya, kata sumber itu, ketika para TKI tersebut ditanya siapa yang mengirim mereka? Hampir semuanya menunjuk ke arah PJTKI yang sedang demo. "Waktu kita tanya siapa yang kirim kamu ke Malaysia, mereka tunjuk orang-orang yang sedang demo waktu di Bandara El Tari. Para TKI itu masih kenal dengan orang yang mengirim mereka," ungkap sumber koran ini. (mg-11/rsy)
"Saya minta Direskrimum untuk menindak perusahaan jasa tenaga kerja yang terbukti melakukan pengiriman TKI secara ilegal," tegas Sitohang.
Penegasan orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini cukup beralasan. Pasalnya, dia juga marah namanya dicatut Forum Komunikasi Tenaga Kerja (ForkomNaker) NTT, sebagai pembina dan kepengurusan organisasi itu.
"Saya tidak tahu siapa-siapa di organisasi itu, tiba-tiba nama saya dicatut sebagai pembina. Ini kurang kerjaan namanya," ujar Sitohang dengan nada tinggi.
Penegasan itu disampaikan, ketika Kapolda melakukan audiens dengan PIAR NTT yang diwakili Paul SinlaeloE, dan Rumah Perempuan yang dihadiri Liby SinlaeloE serta beberapa keluarga TKI. Audiens itu bertempat di lantai II Polda NTT. Sayangnya, Ketua ForkomNaker NTT, Aryanto Ludoni, ketika akan dimintai keterangannya terkait keluhan Kapolda ini, handphone tidak aktif.
Sementara itu, penjemputan TKI NTT hari kedua Kamis (7/2), tidak setegang di hari sebelumnya. Kedatangan 31 TKI yang dibagi dalam dua kloter tersebut, berlangsung aman dan lancar. Begitu tiba di Bandara El Tari Kupang, mereka langsung diantar bis Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Naibonat, ke Mapolda NTT.
Di Mapolda, para TKI ini didata dan diperiksa (BAP) oleh Satgas People Smuggling Polda NTT. Saat proses pemeriksaan, Kadis Sosial NTT, Piter Manuk, yang hendak melihat kondisi para TKI itu, tak dipersilahkan masuk. Pintu masuk menuju ruang pemeriksaan, dijaga ketat sejumlah anggota Dit Shabara Polda NTT. Dari informasi yang diperoleh Timor Express (grup JPNN), menyebutkan, semua KTP (Kartu Tanda Penduduk) TKI NTT yang dideportasi pemerintah Malaysia tersebut, dipalsukan oleh PJTKI yang mengirim mereka.
Menariknya, kata sumber itu, ketika para TKI tersebut ditanya siapa yang mengirim mereka? Hampir semuanya menunjuk ke arah PJTKI yang sedang demo. "Waktu kita tanya siapa yang kirim kamu ke Malaysia, mereka tunjuk orang-orang yang sedang demo waktu di Bandara El Tari. Para TKI itu masih kenal dengan orang yang mengirim mereka," ungkap sumber koran ini. (mg-11/rsy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajaran Baru di Bombana Halalkan Perselingkuhan
Redaktur : Tim Redaksi