jpnn.com, LABUAN BAJO - Jasa Raharja menggelar pelatihan penanganan gawat darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), bagi kalangan tour guide dan pelaku pariwisata di Labuan Bajo.
Acara tersebut digelar di Aula Gereja Paroki Bunda Segala Bangsa, Wae Kusambi, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, NTT pada Kamis (27/10).
BACA JUGA: 5 Atlet Pupuk Kaltim Masuk 10 Besar Kategori 10K di IFG Labuan Bajo Marathon 2022
Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja, Munadi Herlambang, mengatakan, kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait penanganan kondisi kegawatdaruratan bagi wisatawan.
Hal itu menjadi penting dalam menjaga reputasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo sebagai objek wisata yang aman dan nyaman.
BACA JUGA: Pembayaran Ganti Rugi Lahan Warga di Desa Wadas Capai 92 Persen
“Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan aspek penyelenggaraan pariwisata yang berkeselamatan. Sehingga, aspek keselamatan menjadi hal utama saat berwisata di Labuan Bajo,” ujar Munadi.
Menurut Munadi, Labuan Bajo sebagai bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan status Destinasi Wisata Super Prioritas, menghadirkan berbagai daya tarik bagi kalangan wisatawan untuk berkunjung.
BACA JUGA: Puji Paduan Suara Undip yang Borong Piala di Korsel, Ganjar: Berprestasi & Bukan Kaleng-kaleng
“Dengan didominasi wisata bahari dan gugusan pulau, serta aksesibilitas menggunakan moda transportasi laut, menjadikan Labuan Bajo destinasi yang memerlukan perhatian dari aspek perlindungan keselamatan, khususnya penumpang kapal,” jelasnya.
Kegiatan yang digelar melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Jasa Raharja ini diikuti 125 peserta. Mereka diberikan berbagai pemahaman dari sejumlah nara sumber.
Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Direktur Utama Jasaraharja Putera Bambang Isworo, dan Kepala Divisi Kelembagaan dan Strategi Korporasi Jasa Raharja, Radito Risangadi.
Pelatihan Penanganan Gawat Darurat dan P3K ini mendapat apresiasi dari Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Labuan Bajo, Sebastian.
“Ini akan menjadi bekal awal bagi kami kalangan tour guide dalam memitigasi risiko dan melakukan tindakan-tindakan penanganan awal ketika tamu mengalami kecelakaan atau musibah-musibah lain yang berkaitan dengan kesehatannya,” ungkap Sebastian.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada