jpnn.com, JAKARTA - Jasa Raharja melalui Divisi Teknologi dan Komunikasi sebagai penunjang atau role support dalam proses bisnis, senantiasa mendukung segala operasional perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Rahaja M Wahyu Wibowo mengatakan, selama ini, Jasa Raharja mengandalkan manajemen risiko dan teknologi informasi dalam sistem pelayanannya.
BACA JUGA: Strategi Jasa Raharja Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0
"Dengan beberapa dukungan inovasi digital yang dihadirkan secara berkesinambungan dan kontinyu terbukti telah meningkatkan efektifitas serta efisiensi proses bisnis perusahaan bahkan dapat menekan biaya operasional secara keseluruhan," kata Wahyu Wibowo dalam siaran tertulisnya, Kamis (14/11).
Menurutnya, transformasi digital yang dilakukan oleh Jasa Raharja mempunyai tujuan untuk melakukan optimalisasi bisnis proses, interaksi dengan ekosistem serta menciptakan bisnis model atau platform baru. Beberapa komponen di antaranya adalah Leadership transformation, Omni-Experience Transformation, Information Transformation, Operating Model Transformation, Worksource Transformation.
BACA JUGA: Begini Cara Jasa Raharja Hadapi Era Revolusi Industri 4.0
Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Rahaja M Wahyu Wibowo.
Terkait digitalisasi, Jasa Raharja telah memiliki aplikasi yang bernama JRku, layanan digital Jasa Raharja untuk masyarakat Indonesia untuk dapat mengajukan santunan secara online, pembayaran IWKBU (khusus Pemilik Otobus), cek masa berlaku SWDKLLJ dan masih banyak lainnya, dimana aplikasi ini telah diluncurkan pada awal Mei 2019 lalu di Lounge Cafe Kementrian BUMN dan telah diunduh oleh lebih dari 5.000+ pengguna di Google Play Store dan Apple App Store.
BACA JUGA: Pelni Gandeng Jasa Raharja Lakukan Sistem Integrasi Data
Aplikasi JRku mempunyai tujuan untuk memudahkan masyarakat dengan membungkus semua layanan dalam satu genggaman dengan beberapa fitur unggulan diantaranya adalah pengajuan santunan online, Fitur SWDKLLJ dan melihat masa berlakunya, informasi kecelakaan lalu lintas, fitur pencatatan perjalanan dengan data lokasi rawan kecelakaan, bayar tagihan, transfer saldo, pembayaran IWKBU, yaitu fitur untuk Perusahaan Otobus (PO).
"Keberhasilan dalam proses transformasi yang telah dilakukan oleh Jasa Raharja saat ini antara lain digitalisasi layanan, Inovasi Cashless Payment, Digitalisasi Pendapatan, dan Asset Commercialization," tambahnya.
Dalam menjalankan tugas, kata Wahyu Wibowo, Jasa Raharja ditunjang oleh sejumlah komponen. Di antaranya, 1 kantor pusat, 29 kantor cabang, 62 kantor perwakilan, 65 kantor KPJR dan 1285 samsat yang tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Setiap harinya rata-rata klaim adalah sebesar 518 klaim per hari, rata-rata kendaraan sebanyak 263.098 kendaraan per hari, rata-rata SWDKLLJ 260.397 kendaraan per hari, rata-rata Iuran Wajib 2.701 kendaraan per hari.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh