Jasa Raharja Sediakan Santunan Rp950 Juta

Minggu, 12 Februari 2012 – 08:54 WIB

BOGOR-Seluruh korban tabrakan maut Puncak mendapat santunan PT. Jasa Raharja. Total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp950 juta yang terdiri dari santunan uang duka sebesar Rp25 juta dan korban luka Rp10 juta.

Humas PT. Jasa Raharja, Nawier Usmarsaleh, mengatakan, perusahaan akan menanggung semua biaya pengurusan jenazah hingga pemakaman serta biaya perawatan dan pengobatan korban hingga sembuh.

“Korban meninggal sudah kita data. Bantuannya akan diserahkan Senin (13/2). Sedangkan bagi korban luka dicairkan setelah keluar dari rumah sakit,” ujar Nawier
sataa mengunjungi korban Laka Puncak di Rumah Sakit (RS) PMI Bogor, kemarin.

Nawier menambahkan, meski perawatan korban luka tersebar di sejumlah rumah sakit, namun ia menjamin seluruh biaya tercover oleh Jasa Raharja. “Kami berkewajiban menanggungnya sehingga korban tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun,” imbuhnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Bina Upaya Kesehatan, dr. Suprianto Nugroho juga berjanji mempermudah pengurusan perawatan kepada seluruh korban luka. Korban yang mengalami patah tulang akan diberi pengobatan hingga sembuh.

“Kami tidak ingin korban memikirkan bagaimana membayar biaya perawatan, yang terpenting harus sehat dan beraktivitas dengan normal kembali. Kami yang akan menanggung seluruh biaya rumah sakit,” katanya.

Ia menambahkan, jika korban luka masih kekurangan biaya, Kemenkes dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan menyalurkan bantuan tambahan. “Kami juga ikut membantu menanggung biaya pengobatan korban luka. Dan sisanya ditanggung pemerintah daerah,” jelasnya.

Selain mengunjungi korban, Suprianto juga memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan kepada para korban. Hal ini dilakukan agar pasien merasa terhibur sehingga dapat mempercepat penyembuhan.

RS PMI Bogor sendiri menerima tujuh korban tabrakan maut Cisarua, Puncak. Mereka adalah Samsudin (30) warga Kampung Cijujung, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Unang (36) warga Kampung Pasirangin, RT 1/5 Desa Cipicung, Kecamatan Cijeruk,, Sumpena (40) warga Dawungsari, Garut,Dede Ridwan (20 tahun) warga Kampung Cina RT 1/3 Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Atang (32) warga kampung Sukaresik RT 1/5, Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Santi Ayu Lestari (20) warga Matraman Jakarta serta Nur Mas Intan Berlian(45 tahun) warga Jln. Arsip Nasional Jakarta.

Namun, dari tujuh orang korban yang dirujuk itu, hanya lima yang menjalani perawatan di RS PMI. Sedangkan dua lainnya, yakni Santi dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto dan Nur Mas memilih menjalani rawat jalan.

Rata-rata korban mengalami patah tulang di bagian kaki, tangan, serta cidera kepala. Dua orang dirawat di ruang Dahlia, satu orang dirawat di Paviliun Mawar, satu lainnya di Paviliun Anggrek serta satu orang di ruang ICU. (rur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syamsul Maarif Dilamar jadi Mamak Minang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler