JAT Nilai Tudingan AS Tanpa Bukti

Jumat, 24 Februari 2012 – 17:48 WIB

JAKARTA—Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat menuding bahwa Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) adalah bagian dari jaringan organisasi terorisme internasional. Negeri Paman Sam tersebut akan membekukan semua aset JAT dan pihak yang berafiliasi dengan organisasi yang dibentuk Abu Bakar Ba’asyir itu.

Terkait hal ini, pihak JAT menyebut tudingan tersebut merupakan hal yang tak mendasar yang sengaja disebarkan Amerika. ‘’ Ini merupakan kebiasaan bodoh Amerika yang selalu menebar isu tanpa bukti,’’ kata Juru Bicara JAT Son Hadi kepada JPNN, Jumat (24/2).

Ia mensiyalir, tudingan itu sengaja diperpanjang untuk mengukuhkan proyek internasional berkedok pemberantasan terorisme di Indonesia. Maksudnya, setelah sejumlah tokoh yang dituding pelaku teror seperti Dulmatin, Imam Samudera, Umar Patek dan lain-lain tertangkap Amerika dan pihak terkait di Indonesia membutuhkan objek serangan baru. Yakni sasaran baru untuk menjamin suplai dana pemberantasan terorisme tetap masuk ke Indonesia. Menurutnya JAT akan dijadikan target itu.

‘’Ditambah lagi jaringan mereka disini mengkadali Amerika, (dengan menyebut JAT teroris) supaya dana operasi ini tetap turun,’’ tegasnya.

Selain itu, Son Hadi menduga opini ini sengaja dilempar sebagai pintu masuk untuk menginterupsi proses hukum pendiri JAT Abu Bakar Ba’asyir yang kini dalam tahap kasasi. Ia menyebut Amerika tidak ingin hakim menurunkan lagi hukuman Ba’asyir seperti putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang menurunkan hukuman Ba’asyir dari 15 tahun menjadi sembilan tahun.

‘’Kita mensinyalir ini ingin mencampuri urusan hukum proses hukum Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang lagi kasasi,’’ tegasnya.

Karena itulah ia membantah jika organisasinya disebut bagian dari terorisme. Karena menurutnya JAT hanya sebuah organisasi dakwah Islam. Selain menyatakan JAT organisasi terorisme pihak Amerika juga menyebut  Son Hadi dan dua rekannya Mochammad Achwan serta  Abdul Rosyid Ridho Ba'asyir, terkait jaringan Al-Qaida.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis IPW Mengaku Diteror


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler