Jatah Kuota Haji yang Hilang Akan Diganti Pada 2017

Kamis, 27 Juni 2013 – 10:12 WIB
JAKARTA - Pemotongan 20 persen kuota haji Indonesia akan berlaku hingga tahun 2016 mendatang. Kepastian ini diterima setelah delegasi pejabat Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Agama Suryadharma Ali mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintahan Arab Saudi pekan lalu.

“Pemerintah Arab Saudi secara lisan sudah juga menyampaikan bahwa setelah renovasi Masjidil Haram selesai pada 3 tahun yang akan datang, jatah kuota calon jamaah haji Indonesia akan kembali normal. Bahkan akan ditambah dengan kuota yang hilang selama 3 tahun,” papar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu seperti dikutip situs Kementerian Agama, Kamis (27/6).

Dengan adanya janji kompensasi dari pemerintahan Arab Saudi itu, Anggito berharap tidak akan terjadi antrean yang lebih panjang lagi setelah tahun 2017. Sebab, dengan makin banyaknya jemaah haji yang bisa diberangkatkan setelah proses renovasi Masjidil Haram selesai pada 2016, akan memperpendek masa tungguh jamaah.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Gondo Radityo Gambiro yang turut dalam rombongan Menteri Agama. Menurutnya, pemerintah sudah menyampaikan harapan agar kuota haji Indonesia diakumulasi sesuai jumlah pemotongan yang telah dilakukan per tahun, atau bila perlu menjadi 200 persen.

“Dua menteri Arab Saudi akan menutupi pemotongan kuota 20 persen/tahun dan permintaan 200 persen dipertimbangkan,” ujar Gondo.

Gondo menilai permintaan yang disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali itu rasional mengingat jika renovasi selesai , maka Masjidil Haram diperkirakan akan mampu menampung 105 ribu jamaah per jam.

“Jadi bisa 2 kali lipat. Apalagi setelah adanya masjid baru yang dibangun Raja Abdullah yang menyambung ke Masjidil Haram dengan luas mencapai 1 hektar,” sambungnya.

Terkait kondisi Masjidil Haram yang masih dalam proses renovasi, Gondo berharap jamaah yang menunaikan ibadah haji agar disiplin waktu dan disiplin diri. Hal ini mengingat lokasi tawaf yang padat dan hanya terkonsentrasi di lantai 1 Masjidil Haram.

Kementerian Agama, lanjut Gondo, juga akan mendirikan pos-pos khusus agar jamaah haji mudah melihat posko apabila tersesat. “Ini semua demi keselamatan jamaah,” kata Gondo. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penangkap Nazaruddin Masuk Bursa Calon Kapolri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler