Jatah Menteri, PDIP Ditenggat Dua Minggu

Selasa, 08 Maret 2011 – 07:09 WIB
JAKARTA –  Teka-teki soal perombakan menteri tampaknya belum akan terjawab dalam waktu dekatPasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat masih berharap PDI Perjuangan mau bergabung dengan koalisi

BACA JUGA: Demokrat Siapkan Jafar jadi Mentan

Karena itu, koalisi pemerintah memberikan waktu selama dua pekan kepada partai berlambang Banteng itu untuk memutuskan sikapnya bergabung dalam koalisi dan pemerintahan.

”Keputusan soal penataan ulang koalisi dan perombakan menteri di kabinet sangat tergantung pada sikap PDI Perjuangan
Partai Demokrat masih memberikan waktu dua pekan kepada PDI Perjuangan,” kata Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar-Abdalla

BACA JUGA: Golkar-PKS Disarankan Keluar Sebelum Didepak

Meski sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dikabarkan keukeuh menolak bergabung dengan koalisi pemerintah, Ulil terlihat masih optimis
Menurutnya, komunikasi politik antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sudah berjalan baik

BACA JUGA: SBY Tak Perlu Terpengaruh Pernyataan Ical



”Hanya soal ‘fine tuning’ sajaJika "fine tuning" dari PDI Perjuangan cepat, maka proses penataan ulang koalisi dan perombakan menteri kabiet juga bisa berjalan cepatTapi jka PDI Perjuangan tidak memberikan tanggapan terhadap tawaran Partai Demokrat, maka Partai Golkar akan tetap dipertahankan dalam koalisi,” kata aktivis Jaringan Islam Liberal ini.

Namun demikian, Ulil mengakui bahwa mempertahankan Golkar merupakan pilihan terburukSebab, Partai Demokrat berkeyakinan bahwa koalisi ideal itu tanpa Golkar dan PKSKarena dua partai ini banyak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kestabilan pemerintahan

”Pemerintahan Presiden SBY kurang nyaman dalam menjalankan kebijakan karena seringkali "ditorpedo" oleh partai yang notabene anggota koalisiOleh sebab itu, koalisi ideal yang ingin dibangun Demokrat adalah tanpa Golkar dan PKSDan akan jauh lebih baik jika diperkuat PDI Perjuangan,” kata Ulil.

Hal senada dikatakan politisi senior Partai Demokrat, Amir SyamsuddinMenurutnya, tidak ada jaminan Partai Golkar akan berkomitmen mendukung pemerintahan SBY-Boediono ketika dipertahankan dalam koalisiSebaliknya, Golkar malah berpotensi mengulangi ulah lama dan bisa memunculkan kegaduhan baru menjelang Pemilu-Pilpres 2014.

Amir Syamsuddin mengakui, kekuatan Golkar di parlemen cukup signifikanNamun dia mengingatkan, bila kekuatan itu hanya dijadikan alat untuk menghalang-halangi pelaksanaan program pembangunan pro-rakyat yang dijalankan Presiden Yudhoyono, itu bisa jadi bumerang buat Golkar.  ”Kalkulasi kekuatan di DPR bukan segala-galanyaIngat, dukungan rakyat kepada SBY sangat tinggiRakyat yang nanti menjadi hakim bagi nasib Golkar di 2014,” kata mantan Sekjen DPP Partai Demokrat ini.  Sementara itu, Partai Gerindra yang digadang-gadang bakal masuk koalisi menggantikan PKS sudah menyiapkan tiga orang kader terbaiknya untuk menduduki posisi menteriDikabarkan, posisi menteri yang dibidik oleh Gerindra adalah Menteri Pertanian dan Menteri BUMN

”Nama yang kami siapkan adalah Widjono Harjanto dan Rahmat PambudiBerdasarkan disiplin ilmunya, Rahmat Pambudi lebih berpengalaman di bidang pertanianSedangkan Widjono Harjanto kami siapkan untuk mengisi posisi menteri yang lain tentunya,” kata politisi Gerindra, Desmon J Mahesa.

Selain dua nama itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon juga disebutkan akan mengisi pos menteriKalau Fadli Zon diyakini akan duduk di pos Menteri BUMN atau kemungkinan lain di pos Menkominfo”Pertimbangan Gerindra dalam mengajukan kadernya guna menempati posisi menteri tertentu adalah profesionalisme,” kata Desmon(dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Tunggu Keputusan SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler