Jateng di Rumah Saja, Wihaji: Apa Gunanya Kalau Berikutnya Tidak Patuh Protokol Kesehatan

Selasa, 02 Februari 2021 – 18:55 WIB
Bupati Batang Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono saat acara sosialisasi layanan aplikasi Kembang Desa. (ANTARA/Kutnadi)

jpnn.com, BATANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana melaksanakan program Jateng di Rumah Saja. Program yang bertujuan menekan penularan kasus Covid-19 itu rencananya akan dilaksanakan di akhir pekan.

Bupati Batang Wihaji tidak serta merta menyetujui kebijakan Gubernur Ganjar tersebut.

BACA JUGA: Pekan Ini Program Jateng di Rumah Saja Dijalankan, Dua Hari Jangan Beraktivitas di Luar ya

Pemerintah Kabupaten Batang akan mempertimbangkan kebijakan program 'Jateng di Rumah Saja' yang dicanangkan Ganjar karena hal itu akan berdampak mengganggu perekonomian para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Saya berpihak pada pelaku usaha untuk tetap bisa beraktivitas, kecuali masyarakat yang tidak beraktivitas ekonomi, saya persilakan," kata Wihaji di Batang, Selasa (2/2).

BACA JUGA: Pak Ganjar Usulkan Ide Dua Hari Warga Jateng di Rumah Saja

Menurut Wihaji, jika program 'Jateng di Rumah Saja' diterapkan pada akhir pekan, maka pelaku usaha bisa merugi karena dagangan mereka biasanya ramai pembeli pada Sabtu dan Minggu.

"Kami mendukung programnya, tetapi pemkab memiliki gaya yang berbeda menyesuaikan kondisi lokal. Terpenting hari ini fokus penerapan protokol kesehatan, ekonomi jalan, kasus Covid-19 berkurang," ungkap Wihaji.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Israel Kirim 2 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 ke Palestina

Politikus Partai Golkar itu mengatakan ekonomi masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini masih dalam kondisi sangat sulit.

"Oleh karena itu, kami masih mencari cara dan formula yang tepat agar perekonomian rakyat kecil tetap jalan dan tidak terganggu aktivitas ekonominya," katanya.

Menurut dia, hal yang terpenting saat ini adalah bagaimana lebih mengintensifkan lagi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dalam melakukan operasi yustisi masker agar rakyat tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

Kemudian, lanjut dia, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan membatasi jam operasional pengunjung warung makan, restoran, wisata, dan lainnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga diharapkan menggunakan layanan pesan antar untuk mengurangi kerumunan, baik di pusat perbelanjaan maupun warung makan.

"Kunci utama protokol kesehatan adalah lebih mengintensifkan untuk memakai masker dan cuci tangan dengan menggunakan sabun. Apa gunanya dua hari di rumah saja kalau hari berikutnya tidak patuh prokes. Justru menunggu hari saja akan muncul masalah baru," katanya. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler