jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan ide “Jateng Di Rumah Saja” yang mengajak masyarakat Jateng tetap tinggal di rumah selama dua hari.
Hal itu menjadi usulan Ganjar untuk menekan penyebaran COVID-19 mengingat peningkatan kasus masih tetap terjadi, meskipun sejumlah kebijakan telah diambil.
“Bisa tidak masyarakat menahan diri di rumah secara serentak. Namanya program Jateng di Rumah Saja. Kebijakan ini sedang disiapkan, syukur-syukur weekend (akhir pekan) ini di rumah saja semuanya. Jadi, saya pengen melihat Jawa Tengah sepi, minimal dua hari saja," pintanya kala memimpin rapat evaluasi penanggulangan COVID-19 di kantornya, Senin (1/2).
Gerakan ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat agar bisa mengurangi mobilitas di luar rumah. Usulan itu telah dia sampaikan kepada seluruh bupati/wali kota dan minta ditindaklanjuti.
BACA JUGA: Baju Kaus Baru Pak Ganjar Bikin Para Siswa Gagal Fokus, Oh Ternyata
"Anggap saja seperti camping (kemah) di rumah, tidak keluar. Dengan cara itu, maka potensi terjadinya kerumunan pasti tidak terjadi. Juga aktivitas yang menimbulkan keramaian juga pasti tidak ada. Dengan cara itu, kita bisa menyetop penyebaran Covid-19," jelas Ganjar.
Pemprov akan melakukan persiapan dan kajian mendalam untuk mengukur apakah penerapan kebijakan itu bisa efektif. Selanjutnya, Ganjar meminta Pj Sekda Prasetyo Aribowo bicara dengan seluruh bupati/wali kota di Jateng untuk mensosialisasikan pada masyarakat.
BACA JUGA: Ganjar Sambut Gembira Rencana Menag Gus Yaqut jadikan Borobudur Rumah Ibadah Umat Buddha Dunia
Usulan itu juga direspons baik Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman. Ia mengatakan program itu layak dicoba dan pihaknya akan mendukung program tersebut.
"Ini terobosan bagus untuk penindakan tegas. Saya kira dua hari tidak keluar rumah itu langkah yang sangat bagus," kata Sukirman yang turut hadir dalam rapat tersebut.
Sebagai informasi, pada rapat evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng menunjukkan hasil yang belum optimal. Beberapa daerah masih terjadi peningkatan kasus COVID-19, diantaranya Cilacap, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Kota Semarang, Temanggung dan Blora.
Meski begitu, bed occupancy ratio atau tingkat keterisian tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit sudah menunjukkan angka yang bagus, untuk ICU 49,95 persen dan isolasi 53,53 persen. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia