JOGJA - Aktivitas Merapi yang semakin tidak menentu dan masih mencekam hingga kemarin (6/11) membuat kondisi di sebagian daerah di Jawa Tengah (Jateng) dan Jogja dipenuhi pengungsiHingga kemarin, dari data sementara yang dihimpun Jawa Pos, jumlah pengungsi sedikitnya 146.440 orang
BACA JUGA: Usul 500 CPNS, Disetujui 295
Itu pun hanya di tiga kabupaten: Klaten, Boyolali, dan Sleman.Para pengungsi rata-rata takut dengan amuk wedhus gembel (awan panas) Merapi yang kian liar gerakannya belakangan ini
BACA JUGA: Hasil Lobi, Lulusan SMA Masuk Formasi CPNS
Bahkan, kemarin pagi (6/11) gunung berapi teraktif di dunia itu meletus dua kaliDari catatan Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta, kemarin tercatat 20 kali gempa vulkanik
BACA JUGA: Anggota Polisi Tewas Diterkam Awan Panas
Tremor dan awan panas dicatat berentetan"Sudah tak terhitung lagiIntinya terus-menerus," kata Kepala BPPTK SubandriyoBila dihitung sejak Kamis (3/11), Merapi sudah meletus tiga hari berturut-turutKengerian terhadap aktivitas Merapi juga terlihat ketika kemarin, di tengah semburan wedhus gembel, sesekali muncul kilatan api setinggi tiga ribu meter (tiga kilometer) yang muncrat secara vertikal dari MerapiHal ini disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PV-MBG) SuronoDia mengatakan, kilatan api itu muncul sekitar pukul 11.51Kilatan api itu mengarah ke barat, utara, dan timurSuara gemuruh juga masih terdengar hingga radius sekitar 10 kilometer.
Soal jenis kegempaan, kata dia, dua hari ini tidak terjadi gempa vulkanis maupun multifaseIni berbeda dengan 4 November lalu yang masih tercatat 20 kali gempaNamun, gempa tremor terus berentetan"Semburan awan panas dan guguran juga berentetan," jelasnya.
Lantaran aktivitas masih tinggi, material erupsi terus mengalir di sepanjang alur sungai yang berhulu di Gunung MerapiTingginya intensitas hujan di lereng Merapi berpotensi terjadi banjir lahar"Hingga kini masih diterapkan status Merapi awas level empat," tandasnyaAncaman awan panas dan lahar bisa mencapai 20 kilometerKarena itu, pihaknya menganjurkan agar daerah di lereng Merapi mengungsikan warganya ke radius di luar 20 kilometer dari puncak(ano/un/oh/nan/jpnn/ c2/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru 11 Jenazah Teridentifikasi
Redaktur : Tim Redaksi