Tempat kedua diduduki DI Jogjakarta yang membukukan catatan waktu 1 jam 13 menit 31 detik. Sementara itu, medali perunggu disabet DKI Jakarta setelah menyentuh garis finish dengan catatan 1 jam 14 menit 51 detik. Kemenangan tersebut disambut bahagia oleh kontingen Jatim.
Selama ini, Jatim memang sempat terpuruk setelah Elga Kharisma merebut emas pertama Kamis (13/9). Sejak itu pula, para pembalap Jatim hanya sanggup menjadi penonton ketika daerah lain mendapat pengalungan medali emas seusai balapan.
"Ini bukan hasil yang mudah dicapai karena lawan memiliki materi yang bagus. Lawan memiliki pembalap-pembalap yang sudah punya nama besar," ujar Sugeng Tri Hartono, pelatih Jatim, setelah balapan.
Keping emas tersebut kembali menghidupkan optimisme arek-arek Jatim untuk memenuhi target yang dibebankan KONI Jatim, yakni empat emas. Hingga saat ini, Jatim baru mendapat dua emas, empat perak, serta dua perunggu. Jatim berada di bawah bayang-bayang Jabar yang duduk di posisi puncak klasemen sementara dengan raihan lima emas, sekeping perak, dan tiga perunggu. Sementara itu, tempat ketiga dihuni DKI Jakarta yang baru mengumpulkan masing-masing dua emas dan perak serta sekeping perunggu.
Kini, para pembalap Jatim dituntut habis-habisan untuk merebut emas di dua nomor tersisa, TTT serta road race putra. Meski sektor putra merupakan andalan bagi Jatim, hal itu tak boleh membuat para pembalap terlena.
Alasannya, Jatim sempat terpeleset ketika gagal mendapat emas di nomor downhill putra. Padahal, Jatim diperkuat Purnomo dan Popo Ario Sejati.
"Kami harapkan keberhasilan hari ini (kemarin) mampu menular ke nomor-nomor selanjutnya. Target yang dibebankan kepada kami tetap harus kami usahakan untuk terpenuhi," tegas pelatih asal Malang tersebut. (ru/ovi/c14/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengit sampai Detik Terakhir
Redaktur : Tim Redaksi