JAKARTA--Dalam rangka pengembangan lahan pangan di kawasan transmigrasi (food estate), Provinsi Jawa Timur menyumbangkan dana sebesar Rp 10,1 miliar. Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Dirjen P2KTrans) Kemenakertrans, Jamaluddien Malik mengatakan, sumbangan tersebut sudah disepakati Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan Pemprov Kalimantan Timur dan Kemenakertrans beberapa waktu lalu.
"Berdasarkan kesepakatan bersama antara pemerintah pusat, Pemprov Kaltim dan juga Gubernur Jawa Timur, maka Jawa Timur bersedia untuk menyediakan atau menyumbangkan dana sebesar Rp 10,1 miliar," ungkap Jamal kepada JPNN di Jakarta, Minggu (6/5).
Dirincikan, sebesar Rp 2,6 miliar digunakan untuk biaya seleksi (transmigran), bantuan perbekalan, dan biaya angkutan dari povinsi ke daerah penempatan. Sedangkan sisanya sebesar Rp 7,5 miliar akan digunakan untuk pembangunan Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) dan Sarana Air Bersih (SAB) sebanyak 200 unit.
"Dana sebesar Rp 2,6 miliar berasal dari dana APBD tahun 2012. Namun untuk yang Rp 7,5 miliar itu belum tersedia di dalam APBD 2012," imbuhnya.
Jamaluddien menjelaskan, sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Timur memperoleh alokasi penempatan di lokasi Tanjung Buka Satuan Pemukiman (SP) 5. Kabupaten tersebut antara lain Jombang, Trenggalek, Tulungagung dan Magetan.
"Semuanya telah melaporkan kesiapan dukungan APBD tahun 2012 untuk pelaksanaan rekrutmen, fasilitas angkutan dari desa asal ke pelabukan debarkasi dan persiapan pelaksanaan kerjasama antar daerah," papar Jamal.
Untuk diketahui, pembangunan pemukiman dan lahan pangan di kawasan transmigrasi Tanjung Buka ini dipastikan untuk 550 Kepala Keluarga (KK). Yakni, Tanjung Buka SP 5 sebanyak 400 KK dan Tanjung Buka SP 8 sebanyak 150 KK. Selain itu, Pemprov Jatim juga bersedia untuk membantu pelatihan bagi 200 KK calon transmigran asal provinsi Jawa Timur yang akan ditempatkan di lokasi Tanjung Buka SP 5. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diakui Tidak Gampang, Renegosiasi Kontrak Tambang
Redaktur : Tim Redaksi