Jatuh Miskin, Pecandu Narkoba Pilih Serahkan Diri ke BNN

Senin, 19 Februari 2018 – 22:39 WIB
BNN

jpnn.com, SURABAYA - Biasanya pecandu narkoba menghindari petugas. Namun, yang terjadi pada MKL justru sebaliknya.

Pria 45 tahun itu justru datang ke kantor Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya pada Sabtu malam (17/2) lalu.

BACA JUGA: Sebaiknya Anak dan Menantu Elvy Sukaesih Direhab plus Dibui

Setelah mendapatkan asesmen dari dokter, diketahui bahwa pria asal Margorukun, Bubutan, tersebut baru saja menjual rumahnya.

MKL datang sendirian sekitar pukul 19.00. Dia menggunakan angkot untuk sampai di kantor yang terletak di Jalan Grudo V, Tegalsari, itu.

BACA JUGA: Angpao Imlek untuk Para Pecandu Narkoba

"Datang seperti orang linglung," ujar dokter rehabilitasi BNNK Singgih Widi Pratomo.

Singgih mengatakan, MKL bukan orang baru di dunia zat adiktif. Sejak 1993 dia mengonsumsi ganja. Dia kecanduan tanaman memabukkan tersebut sekitar tiga tahun.

BACA JUGA: Pesta Sabu-Sabu di Warung, Selamat Anda Tertangkap

"Setelah itu, dia mengaku tidak punya uang," lanjut Singgih.

Namun, tanpa penyebab pasti, pada 2003 penyakitnya kambuh lagi. Kali ini, dia mencoba sabu-sabu (SS).

"Dia mengira, dengan SS, staminanya kembali," beber Singgih.

Pada 2008 dia kembali tobat. Hartanya sudah terkuras. Sepeda motor dan perhiasan istrinya dijual untuk membeli narkoba.

Rumah tangganya berantakan. Tapi, sama dengan sebelumnya, tobatnya hanya sementara.

Setelah punya pekerjaan mapan, dia kembali ke jalan kelam sejak 2015.

MKL mengambinghitamkan lingkungannya. Dia mengaku terpengaruh karena tetangganya sering mengajak nyabu.

Seminggu sekali sudah pasti. Kalau sedang ingin sekali, dia mengonsumsi SS lebih intens. Termasuk enam bulan terakhir.

Uangnya terkuras untuk membeli SS. Dampaknya sungguh luar biasa. Akhir Januari lalu, rumahnya dijual.

"Uang hasil penjualan digunakan untuk dugem dan nyabu," terangnya.

Tidak lagi punya tempat tinggal, bapak dua anak itu mengaku kapok. Dia memilih menyerahkan diri ke BNNK agar bisa direhabilitasi.
Karena termasuk pecandu berat, untuk sementara dia dirawat inap di sebuah panti rehabilitasi di Surabaya.

"Tapi, kami rekomendasi dia di Balai Rehabilitasi BNN di Lido, Bogor, agar hasilnya maksimal," tandas dokter asal Gresik tersebut. (aji/c7/ayi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Tergiur! Bisnis Narkoba Tiongkok Janjikan Laba Besar


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler