JAKARTA -- Buruknya pengelolaan timnas di bawah komando tim ad-hoc yang dibentuk PSSI kembali terungkap. Sejumlah pemain Timnas Indonesia yang bermain di laga kualifikasi Piala Asia melawan Irak, mengaku belum mendapat pembayaran uang saku dari manajemen.
"Uang harian kami memang belum dibayar selama di luar negeri. Yang belum dibayar saat berujicoba melawan Yordania hingga pertandingan melawan Irak," kata gelandang Timnas Indonesia, Rasyid Bakrie saat dihubungi via telepon, Kamis (21/2).
Pemain asal PSM Makassar tersebut mengaku lupa berapa uang saku yang belum dibayar oleh manajemen timnas. Hanya saja, kata dia, pemain harusnya mendapatkan uang saku Rp1 juta per hari.
"Saya lupa totalnya. Saya sudah tanya ke manajemen tapi mereka bilang masih diproses. Saya tunggu saja, mudah-mudahan manajemen segera melunasi karena bagaimanapun itu hak pemain," ungkap Rasyid.
Pembayaran gaji dan uang saku memang selalu menjadi hambatan manajemen Timnas Indonesia. Selain pemain, Asisten Pelatih Timnas Fabio Oliviera dan Fisioterapis Matias Ibo juga mengalami keterlambatan pembayaran gaji. (abu/jpnn)
"Uang harian kami memang belum dibayar selama di luar negeri. Yang belum dibayar saat berujicoba melawan Yordania hingga pertandingan melawan Irak," kata gelandang Timnas Indonesia, Rasyid Bakrie saat dihubungi via telepon, Kamis (21/2).
Pemain asal PSM Makassar tersebut mengaku lupa berapa uang saku yang belum dibayar oleh manajemen timnas. Hanya saja, kata dia, pemain harusnya mendapatkan uang saku Rp1 juta per hari.
"Saya lupa totalnya. Saya sudah tanya ke manajemen tapi mereka bilang masih diproses. Saya tunggu saja, mudah-mudahan manajemen segera melunasi karena bagaimanapun itu hak pemain," ungkap Rasyid.
Pembayaran gaji dan uang saku memang selalu menjadi hambatan manajemen Timnas Indonesia. Selain pemain, Asisten Pelatih Timnas Fabio Oliviera dan Fisioterapis Matias Ibo juga mengalami keterlambatan pembayaran gaji. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satya Wacana Kian Jauh Dari Play Off
Redaktur : Tim Redaksi