jpnn.com - BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung lokasi bencana di Dusun Jemblung dan menetapkan musibah tersebut sebagai darurat bencana. Gubernur bersama beberapa pejabat TNI tiba sekitar pukul 13.30 dengan menumpang helikopter.
”Dengan status darurat bencana, kita sudah perintahkan tim reaksi cepat BNPB yang ada di lokasi untuk terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat,” katanya.
BACA JUGA: Kunjungi Lokasi Longsor, Ganjar Pastikan Pasokan Logistik
Ganjar juga memastikan bahwa pasokan logistik kebutuhan pokok bagi korban bencana aman. ”Sementara masih cukup, tapi kita harus antisipasi minimal bahan makanan untuk pengungsi,” tuturnya.
Sejauh ini kebutuhan pokok seperti beras untuk korban sudah didistribusikan sebanyak 3,5 ton dan dinilai cukup. Meski kebutuhan tidak terlalu besar, jelas Ganjar, Bulog sudah menyiapkan 100 ton cadangan pasokan yang bisa digunakan sewaktu-waktu. ”Setiap saat on call. Kita sudah cek ke posko-posko dan semua terkendali,” ujarnya.
BACA JUGA: Brigadir RW Akan Sering Blusukan
Ganjar juga meminta tim SAR mengacu info yang diberikan kepala Desa Sampang bahwa warga yang tertimbun longsor sekitar 100 orang dan 17 orang ditemukan meninggal. Data tersebut, lanjut dia, sangat membantu proses evakuasi jika kepala Desa Sampang dapat memastikan nama-nama korban. ”Dengan begitu, masa tanggap darurat dapat ditutup sampai seluruh korban bisa ditemukan,” ucapnya.
Gubernur juga menginstruksikan secara teknis segera membuka jalan Banjarnegara–Karangkobar yang tertutup longsor. ”Alat berat satu per satu kita dorong terus, kemudian kita pikirkan penanganan setelah itu. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus kita buka dulu,” jelasnya. (ken/mia/tya/ctr/drn/nun/c9/kim)
BACA JUGA: 5 Kabupaten di Jawa Barat Siap Gelar Pemilu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Car Free Day Bareng Difabel di Bandung, Ada Pembagian Tong Sampah
Redaktur : Tim Redaksi