jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri No 39 Tahun 2021 telah memperbarui daftar wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level.
Kini, tidak ada daerah di Jateng yang masuk dalam kategori level 4. Sebanyak 35 kabupaten/kota di Jateng hanya menjalankan perpanjangan PPKM level 2 dan 3.
BACA JUGA: PPKM Kembali Diperpanjang, Presiden Tolong Dengar Permohonan ini
Atas pencapaian itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan pandemi.
Namun, Ganjar tetap mewanti-wanti pada seluruh masyarakat untuk tidak berpuas diri dulu.
BACA JUGA: Bupati Banjarnegara Ditahan KPK, Ganjar: Mudah-mudahan Ini jadi Pembelajaran
"Terima kasih, tetapi jangan euforia dulu, tetap dijaga semuanya," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Selasa (7/9).
"Saya berharap yuk makin turun, makin baik, sampai ke garis finish kita selamat," imbuhnya.
BACA JUGA: Jatuh Hati pada Ganjar Pranowo, GPN Deklarasi Dukungan untuk Pilpres 2024
Sejumlah daerah meminta izin agar pembelajaran tatap muka (PTM) bisa digelar setelah melihat tidak adanya daerah yang masuk PPKM level 4 di Jateng.
Ganjar pun mengimbau agar semuanya hati-hati dan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
"Sistem transportasi untuk anak-anak juga mesti dijaga. Orang tua saya minta mengantar anak-anak. Yang sekolahnya deket, jalan kaki atau naik sepeda. Pak polisi saya mohon maaf, banyak anak SMA yang naik motor tapi tidak punya SIM, mungkin sementara bisa diizinkan tetapi kalau orang tuanya lebih arif, sebaiknya diantar," tuturnya.
Ganjar juga mengizinkan ASN di seluruh Jateng untuk izin antar jemput anak sekolah. Hal itu penting agar anak-anak bisa selamat dalam pelaksanaan PTM itu.
"Silakan, kalau dia ASN saya izinkan. Karena ini hanya sebentar," ucapnya.
Sejumlah tempat pariwisata juga sudah mulai dibuka. Ia meminta agar pengelola melaksanakan uji coba agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Pemda saya minta berjaga, dibantu TNI/Polri. Pengelola pariwisata juga saya minta tanggung jawabnya, kalau enggak siap, (sebaiknya) jangan. Kalau mau buka, harus uji coba dulu dan lapor. Jangan sampai ceroboh, karena bisa bahaya," tegasnya.
Ganjar menerangkan penurunan kasus di Jateng harus disikapi dengan baik. Masyarakat tidak boleh terlalu euforia karena bisa berbahaya jika sampai tidak terkontrol, apalagi saat ini sudah ada barian baru Covid-19.
"Awas tren baru, ada varian Mu. Kita harus antisipasi. Maka kami sudah membeli alat tes whole genome sequencing untuk melakukan kontrol. Beberapa daerah sudah kami ambil sampel untuk mengecek apakah ada varian baru yang masuk Jateng atau tidak. So far (sejauh ini) belum ada," pungkasnya. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Natalia