Jawab Tantangan Generasi Milenial, GP Ansor Gelar ‘Ansor Day Festival’

Sabtu, 29 April 2017 – 03:00 WIB
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia yang kita hadapi hari ini dan di masa mendatang berbeda sama sekali dengan Indonesia 5-10 tahun lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada tiga perubahan yang terjadi di Indonesia di tahun-tahun mendatang. 

Pertama, meningkatnya penduduk yang tinggal di daerah urban. BPS memprediksikan tahun 2020 penduduk yang tinggal di kota mencapai 56,7 persen. Perubahan akan terjadi di semua lini, mulai budaya, nilai-nilai sosial, perilaku, hingga pola pikir.

BACA JUGA: GP Ansor: Jangan Ada Pihak Cari Keuntungan di Perundingan Freeport

Kedua, kelas menengah yang semakin besar, mencapai 62,8 persen penduduk. Ketiga, tren generasi muda yang disebut generasi Y atau Generasi Milenial yang semakin meningkat.

Proyeksi BPS menunjukkan, tahun 2019 penduduk Indonesia paling banyak akan berada di rentang usia 15 – 39 tahun. Tahun 2019 penduduk Indonesia yang berusia 15 – 39 tahun sebesar 39.64 persen.

BACA JUGA: Aktivis Tuntut Pelaku Penembakan di Lubuklingau Dipecat

Dibanding generasi sebelumnya, generasi milenial memang unik, terutama soal penggunaan teknologi dan budaya pop. Kehidupan generasi milenial juga tak lepas dari teknologi, terutama internet. Entertainmen atau hiburan juga menjadi kebutuhan pokok generasi ini.

Menghadapi perubahan ini, Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyelenggarakan Ansor Day Festival, yang juga rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-83 GP Ansor. Ansor Day Festival dimaksudkan sebagai tonggak gerakan dakwah Islam Nusantara di perkotaan dan di kalangan generasi milenial.

BACA JUGA: Beri Selamat pada Anies-Sandi, GP Ansor Minta Kader Jaga Situasi Kondusif

“Melalui Ansor Day Festival, GP Ansor berusaha semakin hadir dan mendekatkan diri dengan generasi milenial kota,” kata Nuruzzaman, Ketua Panitia Harlah ke-83 Ansor, di sela persiapan acara, Jakarta, Jumat (28/04/2017).

Ansor Day Festival digelar Sabtu (29/04/2017), di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mulai pukul 09.30 dan terbuka untuk umum alias gratis. Panitia menghadirkan Keynote Speaker Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, dan pembicara-pembicara yang kompeten di bidangnya, seperti pengamat ekonomi, pengusaha muda, akademisi, dan pengamat radikalisme Indonesia dari generasi milenial.

Acara dimeriahkan juga oleh artis muda ibukota, seperti Dara The Virgin, Tomy Babap, SHYNee K-Pop Dancer, dll.

Menurut Nuruzzaman yang juga salah satu Ketua PP GP Ansor, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki jumlah generasi milenial muslim yang besar pula. Karakter generasi milenial muslim tersebut tidak jauh berbeda dengan generasi milenial pada umumnya. 

Dia mengatakan, ciri dan karakter generasi milenial ada tiga yaitu, pertama, percaya diri (confidence). Mereka ini orang yang sangat percaya diri, berani mengemukakan pendapat dan tidak sungkan-sungkan berdebat di depan publik. Kedua, kreatif. Generasi ini adalah orang yang biasa berpikir out of the box, kaya akan ide dan gagasan, serta mampu mengkomunikasikan ide dan gagasan tersebut dengan cemerlang. Ketiga, connected, pandai bersosialisasi terutama dalam komunitas yang mereka ikuti, dan juga aktif berselancar di media sosial dan internet.

“Rasa ingin tahu yang besar untuk belajar agama pada generasi milenial muslim menyebabkan mereka melahap berbagai sumber informasi terkait agama, dan dengan rasa percaya diri yang tinggi mencoba mengartikulasikan pemahaman agama mereka secara kreatif kepada orang lain melalui sosial media,” jelasnya.

Bagi Ansor, lanjut Nuruzzaman, inilah tantangan sekaligus peluang. Yakni bagaimana GP Ansor beradaptasi dengan perubahan dan tren yang terjadi di Indonesia tanpa kehilangan jatidiri sebagai kader GP Ansor dan Nahdlatul Ulama sebagaima kaidah fikih “al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah”, yaitu mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.

Di sisi lain, sebagai organisasi yang memiliki pandangan bahwa Pancasila adalah final dan NKRI adalah harga mati, tantangan GP Ansor semakin berat. Berbagai survei dan riset menunjukkan bahwa tren radikalisme dari mereka-mereka yang ingin mengganti Pancasila di kalangan remaja dan pemuda Indonesia saat ini semakin menguat.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikapi Berita Bohong, GP Ansor akan Ambil Langkah Tegas


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
GP Ansor  

Terpopuler