Jawhara Syari Usung Vintage Fashion untuk 11 Koleksi Anyar

Sabtu, 24 Maret 2018 – 12:48 WIB
Cynthia Mahendra memamerkan 11 koleksi anyar Jawhara Syari di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Di penghujung Maret 2018, Jawhara Syari kembali meluncurkan koleksi anyar yang terinspirasi dari keanggunan dan keunikan vintage fashion.

Menurut sang desainer, Cynthia Mahendra, ada 11 rancangan vintage fashion yang memiliki daya tarik tersendiri.

BACA JUGA: 6 Langkah Mudah Merawat Kuku

“Vintage itu simbol elegan dan kecantikan. Jadi saya pengin kecantikan zaman dulu diangkat dalam show kali ini, agar nilai elegan tetap terasa,” kata Cynthia Mahendra saat ditemui usai fashion show di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/3) malam.

“Untuk koleksinya sendiri ada 11 koleksi. Dari masing-masing koleksi yang saya tampilkan limited sekitar 50 pcs dan kami tidak restock,” sambung Cynthia.

BACA JUGA: Pekanbaru Cassata Berinovasi Lewat Rasa Durian

Cynthia Mahendra mengungkapkan bahwa Jawhara Syari sengaja menghadirkan koleksi limited karena memproduksi motif sendiri.

“Kami ingin membuat orang yang memakai koleksi kami merasa istimewa. Tema bunga dan kerajaan zaman dulu dengan cutting-an simpel. Karena syari tidak bisa menggunakan cutting yang berat agar pengguna tidak kegerahan dan nyaman. Untuk warna, saya dominan gold dan menghindari warna pastel,” jelasnya.

BACA JUGA: 3 Langkah Mudah Membuang Selulit pada Tubuh

“Yang membuat koleksi kami limited juga karena setiap lembar baju kami buat itu handmade. Kain putih kami printing kemudian dipola, jahit, dan sulam,” sambung Uki Jaya Mahendra, founder Jawhara Syari Indonesia.

Menduduki menduduki brand premium, satu koleksi Jawhara Syari dibanderol Rp 1 sampai 5 juta.

“Hampir 200 reseller ada di seluruh Indonesia. Luar negeri ada di Hongkong, Taiwan, Jepang, dan lain-lain. Paling banyak pemesan itu dari Banjarmasin, Sumatera, dan Jawa,” ujar Cynthia.

Terkait harganya yang cukup tinggi, Cynthia Mahendra menjelaskan bahwa koleksi yang dikeluarkan Jawhara Syari itu eksklusif.

“Kami cetak kain dan desain sendiri, supaya baju yang kami keluarkan eksklusif. Satu baju untuk satu printing. Memang prosesnya detail jadi enggak bisa banyak gitu sehingga limited. Cakupan printing-nya hanya 50 warna, di pabrik itu cuman 12 warna. Sehingga pabrik enggak bisa ngikutin printing digital kami,” tandasnya.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Good, Situs GenPI Makin Kece dengan Teknologi Multicross


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler