JAKARTA--Tersangka penggelapan dana Koperasi Langit Biru (KLB), Jaya Komara mengaku tak menghafal jumlah korbannya. Oleh karena itu tim penyidik Badan Reserse dan Kriminal Polri, akan melacak jumlah korbannya melalui komputer Jaya yang ikut disita saat penangkapannya, Selasa (24/7) di Purwakarta.
"Kita bisa dapat fakta dari komputer. Tapi itupun bisa saja ada data yang tidak dimasukkan ke dalam. Bisa akurat, bisa tidak. Tergantung pemeriksaan dokumen, termasuk buku-buku aktivitas yang digunakan mencatat penerimaan uang dan kwitansi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (26/7).
Saat ini penyidik juga membuat pos pengaduan korban KLB di Bareskrim untuk mendata orang yang merasa dirugikan. Semua wilayah bisa datang untuk mendaftar dan melaporkan kerugian yang dialami. Polri juga masih menunggu hasil audit perputaran uang di KLB.
"Proses ini belum tuntas karena kita belum tahu utuh kemana saja uang yang dimiliki koperasi ini diinvestasikan, makanya kita pakai UU Tindak Pidana Pencucian Uang," jelas Boy.
Boy menyatakan masyarakat dapat memetik hikmah dari kasus Koperasi Langit Biru tersebut. Masyarakat diharapkan tidak ceroboh lagi dengan menginvestasikan uang. Koperasi ini, kata dia, benar-benar ada dan beroperasi, tapi ketika usaha ini memiliki dana investasi semakin besar, Jaya tak mampu mengelolanya.
"Kan harus ada profit menjual daging. Profit harus ada untuk bayar bunga. Tapi ketika profit enggak ada lagi, yang dipakai uang nasabah lain. Investor baru buat bayar investor lama. Ketika masyarakat jadi berbondong-bondong jadi investor, kewajiban makin besar, profit sektor riil enggak ada. Akhirnya uang masyarakat untuk masyarakat diputarkan seperti itu," jelasnya.
Kini, untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, polisi juga memeriksa saksi, supir Jaya Komara yang mengendarai mobil jeepnya. Mobil itu turut disita saat Jaya ditangkap. Supir dan mobil itu sering menemani Jaya untuk kegiatannya di Jakarta, Cirebon, dan Purwakarta.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Denny Indrayana Minta Maaf Pada KPK
Redaktur : Tim Redaksi