jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid terang-terangan menyebut nama tokoh yang dianggap layak diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Dia mengatakan banyak desakan dari kalangan kader dan sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai daerah, agar partainya mengusung Muhaimin Iskandar (Gus AMI) pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Ferdinand Khawatir Habib Rizieq Mendukung Seseorang di Pilpres 2024, Singgung Khilafah
"Banyak desakan kepada Ketua Umum PKB Gus AMI, dan desakan itu karena beliau dianggap satu-satunya representasi tokoh dari NU," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/5).
Dikatakan, sampai saat ini, PKB terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk menyamakan pandangan agar bisa menjalin koalisi.
BACA JUGA: Koalisi Pilpres 2024, M Qodari: PDIP - Gerindra Sudah Kawin Gantung
Hal itu, menurut dia, karena PKB tidak bisa sendiri mengusung Gus AMI sebagai capres karena keterbatasan suara partainya.
"Harus memenuhi syarat administratif 20 persen suara dan PKB memiliki 10 persen suara. Tentu sesuai dengan visi yang diusung PKB selama ini," ujarnya.
BACA JUGA: Abdee Slank jadi Komisaris Telkom, Ahmad Dhani Ingat Masa Presiden Soekarno
Sebelumnya, Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat) melakukan polling pendahuluan bakal calon presiden (capres) dan menempatkan empat nama yang bersaing ketat sebagai kandidat capres potensial.
Terdapat 14 nama yang diikutsertakan dalam polling tersebut, seperti Abdul Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Moeldoko, Puan Maharani, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Tito Karnavian, dan Tri Risma Harini.
Dari 14 nama yang masuk polling pendahuluan capres 2024, ada empat nama elite nasional yang bersaing ketat.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (15,9 persen), Ketua Umum Partai Demokrat AHY (29,2 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (17,9 persen), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (19,5 persen). (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo