Jeblok di Survei, PPP Masih Optimis Lolos PT

Rabu, 06 Juni 2012 – 18:52 WIB

JAKARTA - Hasil survei terakhir yang dilakukan Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menunjukkan adanya kecenderungan pemilih semakin meninggalkan partai-partai berbasis Islam termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dari survei SSS itu diketahui, PPP bakal gagal lolos parliamentary threshold 3,5 persen sehingga terpental dari DPR.

Meski demikian partai pimpinan Suryadharma Ali itu tetap percaya diri. Ketua DPP PPP Bidang Informasi dan Komunikasi, M Arwani Thomafi, menilai sah-sah saja jika ada lembaga melakukan survei dan memaparkan hasilnya ke publik.

Menurut Arwani, PPP juga terus mencermati dinamika politik di masyarakat melalui survei internal. Hasilnya, kata Arwani, justru menunjukkan hal berbeda.

"Monggo siapa saja boleh melakukan survei dengan cara masing-masing. Kita mempunyai tim surves sendiri yang terus memonitor perkembangan. Konsolidasi juga jalan terus. Data dari tim menunjukkan perkembangan PPP yang bagus di lapangan," kata Arwani saat dihubungi JPNN, Rabu (6/6).

Lebih lanjut Arwani menambahkan, konsolidasi partai terus diintensifkan hingga lapisan terbawah. Arwani pun optimis partainya sudah siap bertarung di Pemilu 2014.

"Seluruh struktur partai sudah sangat siap utk memulai tahapan pemilu 2014. Kita yakin PPP akan melampaui angka yang jauh lebih besar dari hasil survei itu," ucapnya.

Dari hasil survei SSS pada 14-24 Mei 2012 di 33 provinsi, mayoritas responden memilih partai nasionalis dibanding partai agama. Partai nasionalis itu adalah PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Hanura. Sementara partai agamis adalah PKS, PAN, PPP, dan PKB.

Golkar unggul dengan raihan 23 persen. Kemudian disusul PDIP 19,6 persen; Demokrat 10,7 persen, Gerindra 10,5 persen. Sementara PKS meraih 6,9 persen, Nasdem 4,8 persen, PPP 3 persen, Hanura 2,7 persen, PAN 2,2 persen, PKB 2 persen, dan lainnya 0,6 persen. (ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak Polri Cepat Bekuk Buron Century


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler